Mohon tunggu...
SANTOSO Mahargono
SANTOSO Mahargono Mohon Tunggu... Pustakawan - Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jogging

Sesungguhnya aku tiada, hingga Tuhan membenamkan cinta di relung rusuk

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Langit Tak Biru Lagi

28 Februari 2023   18:53 Diperbarui: 28 Februari 2023   18:56 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar https://www.kompas.com

Ketika langit tak biru lagi
Kerling mataku gerimis

Secangkir isak tersisa
Tanpa guntur maupun tutur

Hati sunyi ditinggal ruh
Bagai debu berseteru dengan bumi

Sebuah tanya dibalik selimut
Menjawab jiwa yang sedih

Sebab langit biru adalah kenangan medekatimu
Dan kini kepergian adalah tasbih yang alpa dalam puisiku

SINGOSARI, 28 Februari 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun