Mohon tunggu...
SANTOSO Mahargono
SANTOSO Mahargono Mohon Tunggu... Pustakawan - Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jalan sehat, Lari-lari dan Gowes

Pada mulanya cinta adalah puisi. Baitnya dipetik dari hati yang berbunga

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Telaga Cinta

23 November 2022   20:54 Diperbarui: 24 November 2022   08:03 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku tak tahu,
Kemana ujung cintaku
Mungkinkah di lengkung akhir pelangi?

Kupandangi sendiri
Warna-warna kerinduan
Sejak waktu disusun
dari gugusan senja

Aku ingin cerita
Cintaku telah menjadi telaga
Terlukis bayangmu di tepian
Serta riak dari ujung daun berguguran

Apa kau tahu,
Tak surut kuakhiri cintaku?
Kemarau pun letih mengeringkan rindu
Kubiarkan hujan merintikkan kenangan

Aku hanya ingin di telaga ini
Hingga ke dasarnya

SINGOSARI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun