KALENDER SEORANG PENYENDIRI
Matahari berpamitan
Selepas geram membakar rerumputan
Ada pesan terselip pada bulan
Rindu masih berkarib bayangan
Kusobek-sobek kalender
Untuk membungkus penantian
Kulempar ke kotak sepi
Sudut kamar bergeming
Langit berdahan bintang
Aku memang tak merindumu
Bahkan tak kehilangan apapun
Sebab kau memang tak pernah ada
-----------------------
Sunyi bertamu
Malam menyambutnya
Mereka membicarakan rindu
Menyeruput puisi tanpa gula
Kian malam makin berbisik
Tentang temu yang urung
Pada gulungan kalender
Serta bilangan yang terserak
Ruang temaram
Rindu terkurung
Ingatanku meredup
Bayangmu larut bersama gulita
------------------------
SIAPA YANG RESAH?
Bulan mencium taman istana
Bayangan menafsir sunyi
Biduk mengusung kata
Siapa yang resah disana?
Penguasa mengintip di balik korden
Hari-hari adalah memerintah
Angka-angka untuk menumpuk harta
Tidak ada libur untuk berkuasa
Seorang anak di trotoar
Menatap megahnya istana
Mirip gambar di kalender
Sebagai alas tidur tubuh mungilnya
SINGOSARI, 15 September 2022
Sumber gambar https://www.alamy.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H