Mohon tunggu...
SANTOSO Mahargono
SANTOSO Mahargono Mohon Tunggu... Pustakawan - Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jogging

Sesungguhnya aku tiada, hingga Tuhan membenamkan cinta di relung rusuk

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kalender: Puisi Tiga Bait

15 September 2022   22:44 Diperbarui: 16 September 2022   14:02 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KALENDER SEORANG PENYENDIRI

Matahari berpamitan
Selepas geram membakar rerumputan
Ada pesan terselip pada bulan
Rindu masih berkarib bayangan

Kusobek-sobek kalender
Untuk membungkus penantian
Kulempar ke kotak sepi
Sudut kamar bergeming

Langit berdahan bintang
Aku memang tak merindumu
Bahkan tak kehilangan apapun
Sebab kau memang tak pernah ada

-----------------------

RINDU TERKURUNG MALAM

Sunyi bertamu
Malam menyambutnya
Mereka membicarakan rindu
Menyeruput puisi tanpa gula

Kian malam makin berbisik
Tentang temu yang urung
Pada gulungan kalender
Serta bilangan yang terserak

Ruang temaram
Rindu terkurung
Ingatanku meredup
Bayangmu larut bersama gulita

------------------------

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun