Mohon tunggu...
SANTOSO Mahargono
SANTOSO Mahargono Mohon Tunggu... Pustakawan - Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jogging

Sesungguhnya aku tiada, hingga Tuhan membenamkan cinta di relung rusuk

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lego yang Terserak dan Pendosa yang Dibela

12 Juli 2022   19:54 Diperbarui: 12 Juli 2022   19:56 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kecemasan sedang mencakar
diantara bujuk rayu berkuku runcing
yang membelai rambut masa depan
menerkam cekam
trauma

Mestinya seisi waktu adalah bermain
merawat belajar meniti pintar
walau terlahir dari lorong ketidakberdayaan
serta berita-berita yang dikata fitnah

Mendung menutup mataku
deras kebohongan para pendosa
membasahi dalih
mencurah tindih
perih tak berbelas kasih

Kulihat mata kecil menyorot tajam
meninggalkan susunan lego
puncak cita-cita yang mulai miring
hendak roboh

Jujur, kuingin melihat apa yang ingin diraih
dari tubuh suci tanpa dosa itu

Namun, tak kuduga
tangisku terserak bersama lego
dan cemas mencekik jiwaku

Ke mana lagi anak-anak bisa bermain petak umpet
jika mereka justru bersembunyi dari kejaran pelecehan

Hanya Tuhan yang bisa menghukum mereka
walau pendosa dibela

SINGOSARI, 12 Juli 2022

Keprihatinan mendalam terhadap kekerasan anak yang belum juga reda

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun