Mohon tunggu...
SANTOSO Mahargono
SANTOSO Mahargono Mohon Tunggu... Pustakawan - Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jogging

Sesungguhnya aku tiada, hingga Tuhan membenamkan cinta di relung rusuk

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sungkem

9 Mei 2022   13:49 Diperbarui: 9 Mei 2022   13:55 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kulingkari kalender untuk mudik lebaran. Seperti pesan angka dalam kalender: "Salah selalu berbilang maaf harus digalang, pulanglah!"

Maka, aku pulang diantar waktu.

Di jalan orang memanggul kenangan. Polisi sibuk menghalau panas. Jalan raya menggelar lalu lintas. Rambu-rambu berjaga dengan setia. Ribuan kaki melangkah, ribuan kaki menginjak pedal gas. "Kita harus menghitung bilangan jarak, sekarang juga" kira-kira demikian yang ada di kepala mereka.

Di telepon genggam Ibu sibuk bertanya kabar. "Sampai dimana Nak?" dan selalu aku menghibur Ibuku, "Sampai di ingatanmu Bu"

Ayah menyapu daun yang gugur, senja menyemir rambutnya yang putih menjadi lebih emas. Sementara kuburan kakek dan nenek baru saja disemai do'a. Nampak segar wajah mawar dan bunga kenanga diatasnya, bukti malaikat sedang menghitung ampunan.

"Ibu, Bapak, maafkan aku. Telah banyak kesalahan yang kupikul."
"Ibu dan Bapak sudah memaafkanmu Nak, bahkan sejak jam dinding itu tidak berputar lagi," sahut ibu seraya menunjuk jam dinding warisan kakek nenek.

Begitu derasnya waktu melelehkan air mata, begitu ringkihnya aku yang sudah dewasa.

"Tuhan ampuni segenap dosa orang tuaku, genapilah segala usianya dengan rahmat-MU"

Amin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun