Di seberang benua, perang sedang menyala. Langit malam disayat letupan-letupan roket. Sepi sedang dihajar. Air mata sedang digelontor. Tangis mengalahkan hujan dan anak-anak bermain ketakutan.
Di seberang rumah, perang sedang mengantri. Minyak goreng digempur, tempe ingin libur, BPJS babak belur, jaminan kerja sedang nganggur, politisi sibuk menggugat angka dua puluh empat, atur-atur, kata mereka.
Komentar sedang ditanam. Air mata untuk menyiram. Tragis benar masa depan anak-anak. Di luar sana penguasa sedang main petak umpet.
Ada yang masih sembunyi, katanya.
Intoleran
Radikalisme
Terorisme
serta
Koruptor
Sedangkan kau? kau perang dengan siapa?
Aku perang dengan kepintaranku sendiri. Kukira pasukan berbaris, ternyata antrian minyak goreng lagi meringis.
SINGOSARI, 24 Februari 2022
Sumber gambar https://money.kompas.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H