Mohon tunggu...
SANTOSO Mahargono
SANTOSO Mahargono Mohon Tunggu... Pustakawan - Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jalan sehat, Lari-lari dan Gowes

Pada mulanya cinta adalah puisi. Baitnya dipetik dari hati yang berbunga

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Anjing Jantan

15 Februari 2022   17:16 Diperbarui: 17 Februari 2022   16:41 926
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: www.wowkeren.com

Seekor anjing jantan sedang mondar-mandir. Selama puluhan tahun menjaga rumah tuannya, ia tak pernah merasa gelisah seperti ini. Matanya tak bisa lepas dari sebuah pemandangan di depan rumah tuannya. Seekor anjing betina putih yang cantik dan memikat hatinya.

Seperti manusia, anjing juga punya prinsip. Selalu setia pada tuannya. Tapi bagaimana dengan cinta? apa salah jika anjing juga memiliki perasaan cinta? hanya orang pendendam saja yang tak setuju bahwa anjing bisa jatuh cinta. Lagipula kesetiaan pada tuannya bukankah bagian dari cinta?

Baiklah, kau boleh saja mengamini atau sebaliknya mengatakan hal ini hanya kekonyoloan semata. Kita selalu menganggap anjing hanya menyalak, jaga rumah, kawin saat birahi memuncak, serta mengendus jejak kejahatan. Lebih parah lagi anjing dikonotasikan dengan umpatan.

Pagi itu, seperti biasa tuannya berangkat kerja. Hanya ada asisten rumah tangga serta istrinya yang rajin menunggu waktu. Anak-anak mereka sudah besar. Praktis anjing jantan itu seperti senasib, mulai dihampiri kesepian.

Tapi tidak, jangan tergesa-gesa menilai demikian. Anjing jantan itu tetap setia. Ia juga mungkin tak merasa kesepian lagi. Paling tidak sejak ada anjing betina putih yang sering menyalak manja di seberang rumah. Entah bermaksud menggoda atau ingin berkenalan. Sepertinya sulit ditebak. Apakah anjing betina juga sama dengan perempuan yang sedang jatuh cinta? butuh pengertian yang ekstra dari lelaki? sulit ditebak dan punya pilihan yang tak jelas? entah.

Terkadang anjing jantan punya niat lompat pagar. Namun buru-buru niat itu dibatalkan. Ia tak mau dibuang gara-gara menjadi anjing pengkhianat. Ia juga tak mau mengingkari kodratnya sebagai makhluk paling setia. Hanya saja ia gemas, seolah-olah anjing betina putih itu terus menggodanya. Gelisah terus merundung di kepalanya. Seharian hanya bisa melihat tapi tak mampu mendekat.

Bolak-balik asisten rumah tangga ngomel, "Dibelikan makanan mahal nggak pernah habis, ntar kalau kurus aku yang dimarahi tuan." Anjing jantan itu tak menggubris. Makan tak nikmat. Selalu teringat anjing betina putih. Toh, selama ini tuannya juga tetap sayang. Malahan jika dilihat dari tugasnya, mereka sama-sama melayani tuannya. "Jangan saling menyalahkan," gerutunya.

Lalu bagaimana jika ada anjing jantan asing yang lewat? apalagi bertingkah seperti bingung mencari tempat kencing, lalu kakinya diangkat satu. Bukankah itu sama saja dengan mencari perhatian anjing betina putih?

"Kurang ajar" batin anjing jantan. Ia segera bangkit lalu menyalak sekerasnya, menghalau anjing jantan asing. 

"Kau pikir aku tak tahu maksud busukmu?" gonggongnya sembari berdiri sigap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun