Mohon tunggu...
SANTOSO Mahargono
SANTOSO Mahargono Mohon Tunggu... Pustakawan - Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jogging

Sesungguhnya aku tiada, hingga Tuhan membenamkan cinta di relung rusuk

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ibu adalah Sekolah

19 Desember 2021   14:31 Diperbarui: 19 Desember 2021   14:34 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

seorang anak mengurai cita-cita
belajar berpikir
seraya memunguti
bintang yang jatuh dari langit
sebagai penyusun cerita
dari cinta-cinta

sebelum ibu berangkat,
ladang telah ditanami
seperti menciptakan sekolah
pada pikiran anak yang basah

pada natal tahun ini
hujan memberkati renungan
Tuhan tersenyum
menyaksikan goresan kapur di papan tulis

"Ajarlah mereka mentaati semua yang sudah kuperintahkan kepadamu"

lalu, seorang berkacamata pulang
setelah mengarungi sungai kenangan
tentang ibunya yang tenang
di balik selimut waktu

baginya, ibu adalah sekolah
tempat ilmu ditanak
segala pengetahuan disajikan
serta perasan dari segala kerelaan


SINGOSARI, 19 Desember 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun