Mohon tunggu...
SANTOSO Mahargono
SANTOSO Mahargono Mohon Tunggu... Pustakawan - Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jalan sehat, Lari-lari dan Gowes

Pada mulanya cinta adalah puisi. Baitnya dipetik dari hati yang berbunga

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sebelum Pintu Tertutup Kembali

15 November 2021   23:30 Diperbarui: 16 November 2021   00:27 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar https://www.pikist.com

Pernah kupikir,
Bahwa hujan datang lebih awal
Mengetuk pintu yang tertutup rapat

Di matamu yang sendu,
Sering kukira seseorang berteduh di sana
Sambil mendekap menahan gigil.

Tapi, ini sudah malam,
dan matamu semakin kuyub
"Suara telah mati, terkapar penuh karat" katamu.

Sedangkan aku adalah derit pintu,
yang ingin menyatakan cinta
sebelum pintu tertutup kembali.


SINGOSARI, 15 November 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun