Tak mampu lagi kutahan linangan air mata ini
Diammu tergeletak di dasar jurang
Kata-kata mematahkan ranting bunga
Kau telisik selisih, lalu tinggalkan ranjang ini
Sebentar lagi matahari lahir
Kutimang ia berbalut harap
Agar terang menampakkan halaman hatimu
Wahai Mawarku,
Di nada terendah nafiri,
kulihat sisa embun di kelopakmu,
meneteslah di tepi penantianku.
SINGOSARI, 11 November 2021
Sumber gambar https://i.scdn.co
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2HBeri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!