Mohon tunggu...
SANTOSO Mahargono
SANTOSO Mahargono Mohon Tunggu... Pustakawan - Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jalan sehat, Lari-lari dan Gowes

Pada mulanya cinta adalah puisi. Baitnya dipetik dari hati yang berbunga

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku Hanya Selembar Daun

1 Juni 2021   03:33 Diperbarui: 1 Juni 2021   04:38 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://st.depositphotos.com

Aku hanya selembar daun yang mudah dipeluk embun lalu dilepaskan. Tak ada tangkai setabah dirimu yang menggandeng bahagia sepanjang pagi. Tuhan sengaja mencipta pagi untuk membangunkan rindu agar mengakhiri mimpi.

Kutitipkan kata pada puisi, terkadang kaulah tinta yang belum membasahi kertas. Aku benar-benar mencintaimu melebihi akar segala sajak. Membelukar menembus sesuatu yang tak nampak di jantungmu.

Aku hanya selembar daun yang mudah didekap tabah lalu menyendiri. Pelukan dan dekapan  selalu hening sebelum lengan dan tubuhmu kumiliki.

Aku hanya selembar daun yang tak butuh dikenang, namun aku tak punya cara melupakanmu saat dersik mencatat rintik airmataku.

Aku hanya selembar daun yang berkarib sepi, melayang dari taman mahasunyi. Telanjang diatas rumput dikecup waktu dibelai zaman.


SINGOSARI, 01 Juni 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun