Mohon tunggu...
SANTOSO Mahargono
SANTOSO Mahargono Mohon Tunggu... Pustakawan - Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jalan sehat, Lari-lari dan Gowes

Pada mulanya cinta adalah puisi. Baitnya dipetik dari hati yang berbunga

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kamarku di Awan

8 Mei 2021   12:27 Diperbarui: 8 Mei 2021   12:28 627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://i.pinimg.com

Beberapa hari yang lalu, telah kupindah kamarku ke awan. Pintunya terbuka terlihat angkasa. Awan tebal menjadi fondasinya.

Pilot pesawat dapat singgah ke kamarku. Anggap saja seperti kabin, mumpung cuaca cerah.

Kadangkala burung Camar masuk ke kamarku. Memberikan surat dari batu karang, tentang ombak yang meredakan badai.

Tak hanya itu saja, burung Nasar katanya hendak ke kamarku juga. Kabarnya ia mulai lelah memilah duka di bumi.

Seperti halnya burung Bangau, kemarin ia membawa ikan bertamasya, setelah rawa-rawa ditimbun untuk tempat wisata.

Jika kau mencari kamarku mendongaklah keatas. Mungkin sekarang sedang mencatat ribuan do'a bersama burung Elang. Setelah semalam berdebat tentang berbagai pinta manusia.

Saat malam tiba, langit masih menyediakan jutaan bintang. Kamarku juga terang. Kutatap bumi dengan gemerlap malam. Mungkin disana masih sibuk menata cahaya, semoga tidak melupakan kerlip bintang.


SINGOSARI, 8 Mei 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun