Mohon tunggu...
SANTOSO Mahargono
SANTOSO Mahargono Mohon Tunggu... Pustakawan - Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jogging

Sesungguhnya aku tiada, hingga Tuhan membenamkan cinta di relung rusuk

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Topi Tahun Baru

2 Januari 2021   08:12 Diperbarui: 2 Januari 2021   08:17 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di awal kehidupannya, tahun yang baru lahir kemarin sungguh menggemaskan. Tak ayal berbagai ciuman mengecup pipinya yang tembem. Tuhan masih menyelimuti tubuhnya. Matanya masih merem menyimpan hasrat. Sementara jemarinya bergerak lembut meraih hangat mentari.

Aku teringat kisah ibu. Katanya, semasa bayi aku banyak bergerak. Kakiku menjejak-jejak ingin segera turun ke bumi. Apalagi jika kehausan, aku  menangis kencang. Sampai bumi menutupi telinganya.

Kini ibu menungguku di alam baka. Merajut kenangan menjadi sebuah topi mungil dan menyerahkan pada malaikat. "Bawa topi ini dan berikan pada anakku." Malaikat melesat mengetuk mimpiku. "Ada titipan topi untukmu"

Kuraih topi itu dan coba memakainya. Sambil tersenyum aku bertanya: "Terima kasih bu, bukankah topi ini kekecilan?"

"Untuk menjadi harapan baik, kau boleh pakai topi Santa, pakai Peci, pakai Udeng atau ikat kepala apapun. Topi kecil atau topi besar keduanya tak ada artinya bagi tahun baru yang lahir telanjang, agar kau bisa melihat warna rambut saudaramu sendiri." bisik ibu dari singgasana surga.

Aku mengangguk bersama lelehan air mata yang menghujam bumi. Perlahan Tuhan membuka selimut di tahun baru ini. Semoga damai senantiasa menaungi bumi.


SINGOSARI, 2 Januari 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun