Mohon tunggu...
SANTOSO Mahargono
SANTOSO Mahargono Mohon Tunggu... Pustakawan - Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jogging

Sesungguhnya aku tiada, hingga Tuhan membenamkan cinta di relung rusuk

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Politik Papan Catur

22 November 2020   12:40 Diperbarui: 22 November 2020   12:43 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selangkah maju kedepan
belantara silang pendapat
memasang jebakan
terjerat tak berkutik

Selangkah ke kiri
derasnya arung
menghanyutkan angan-angan
terantuk oleh batu

Kancah politik
kepentingan dipuja
tanpa mantra dan sesaji
lawan menjadi kawan
kawan menyudutkan lawan

retorika menggema
debat bergelora
siapa menang?
kuda memacu gesit
benteng pasang badan
gajah menerjang
bidak tergeletak di rumput

raja menjadi bahan cerita


SINGOSARI, 22 November 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun