Mohon tunggu...
SANTOSO Mahargono
SANTOSO Mahargono Mohon Tunggu... Pustakawan - Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jogging

Sesungguhnya aku tiada, hingga Tuhan membenamkan cinta di relung rusuk

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Semua Rasa Hakikatnya Sama

13 November 2020   08:08 Diperbarui: 13 November 2020   08:10 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: themindsjournal.com via pinterest.

Jangan tergesa-gesa menyesal, menggapai lembaran esok.
Angin dan hujan hanya teman.
Supaya kau tahu, yang tumbuh tidak selalu ditanam.

Yang gagah terkadang hanya sampah
Yang lemah melompati galah
Sebab kesakitan selalu mencari ibu dan ayah

Kita hanya setia pada langit biru
yang mencurahkan hujan bersama awan

dan kami hanya setia pada bumi
yang melahirkan anak-anak kami walau dengan perih tak terperi

Semua rasa hakikatnya sama, sebab mata selalu menitikkan bulir bening
yang tak bisa kau cegah dengan apapun.


SINGOSARI, 13 November 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun