Mohon tunggu...
SANTOSO Mahargono
SANTOSO Mahargono Mohon Tunggu... Pustakawan - Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jalan sehat, Lari-lari dan Gowes

Pada mulanya cinta adalah puisi. Baitnya dipetik dari hati yang berbunga

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Catatan Penting Tim Sukses

27 September 2020   21:20 Diperbarui: 30 September 2020   08:38 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemilukada serentak kurang beberapa bulan lagi. Persisnya awal bulan Desember. Pemerintah tak ragu melanjutkan perhelatan pesta demokrasi itu di tengah pandemi covid-19. Padahal dalam sebuah perhelatan pemilukada rasanya sulit untuk tidak berkerumun. Namun pemerintah juga paham potensi penularan virus. Ada yang dilupakan oleh masyarakat bahwa sekarang adalah penerapan kebiasaan baru atau new normal. Sebuah kebiasaan yang mengharuskan setiap orang menerapkan kesadaran diri,  antara lain menggunakan masker, menjaga jarak, dan sering mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer. Satu lagi yang tak boleh dilupakan adalah mengurangi kegiatan berkerumun.

Lalu bagaimana dengan Bunga? dia terlanjur mencalonkan diri menjadi walikota Anta Suranta untuk kedua kalinya. Menjadi petahana selain sudah menguasai pola pemimpin daerah juga ada hal lain yang ingin dicapai. Maka, dengan situasi seperti apapun, kampanye tetap berjalan dan pemilukada jangan ditunda.

Salah satu cara kampanye paling murah dan efektif serta mengurangi kerumunan adalah melalui media sosial. Politisi tentu tidak kerja sendiri, ada tim sukses yang mampu mencitrakan calon pemimpin sebagai tokoh yang bervisi, memiliki kemampuan memimpin dan selalu menonjolkan keunggulan-keunggulannya.

Tradisi menjadi kepala daerah dalam satu lingkaran dinasti keluarga tetap menarik dan belum menjadi hal yang membosankan. Masyarakat seperti tak punya pilihan, atau memang kita terlanjur merasa nyaman dengan keadaan ini. Tidak, tidak demikian menurut Bunga. "Semua ini berkat tim sukses yang kreatif, merakyat dan menang. Kalau berkompeten mengapa tidak?" papar Bunga saat jumpa pers di halaman balaikota menanggapi suara-suara aliansi rakyat yang menolak dinasti keluarga di kontestasi politik.

Misalnya, pagi ini hari Jum'at, Bunga sudah mengajak jalan-jalan beberapa pejabat pemerintah kota menyusuri jalanan kota. Tujuannya tentu olah raga. Hari Jum'at adalah hari kridha, hari yang pendek, hari yang bisa mengurangi beban kerja setelah empat hari sebelumnya melayani masyarakat.

Apakah Bunga benar-benar olah raga bersama para pejabat pemerintah kota? Lalu siapa orang-orang berompi dengan tas ransel itu? "Oh ini teman-teman dari partai mas, ini mas Harun tugasnya memfoto, ini Mbak Yuni tugasnya mencatat segala narasi dan hal-hal penting dan yang paling muda ini Dik Yoyok, dia lulusan SMK Komputer lo, ahli media sosial dan desain foto, semacam edit-edit gitu" jelas Bunga.

"Nah bu, lihat itu, coba ibu ajak bicara ringan saja kepada perempuan lusuh itu" kata Mbak Yuni mencoba mengarahkan Bunga.

Bunga langsung menatap kemana jari telunjuk Yuni diarahkan. Seorang perempuan duduk melantai di depan teras sebuah ruko kosong. Disampingnya teronggok buntelan-buntelan dibungkus tas plastik. Ini menjadi pemandangan yang mengesankan. Ya, ini sangat berkesan bagi Bunga sekaligus tim suksesnya. Bahkan para pejabat yang mengawal pun ikut manggut-manggut. Beberapa diantaranya malah memberi tanda jempol dua. "Momen yang pas ini bu" kata pejabat itu. Bunga pun tersenyum ringan.

Puluhan detik berikutnya para tim sukses mulai beraksi. Mereka mengambil epik sebuah percakapan antara Bunga dengan perempuan lusuh itu. Bukan hanya tubuh perempuan lusuh itu yang akan menjadi fenomenal, tapi narasi pendukungnya yang akan menghentak siapa saja. "Kapan lagi dapat angel bagus seperti ini, ayo bu siap-siap" kata Harun sembari mengatur lensa kameranya.

Sebelum Bunga menghampiri perempuan lusuh itu, Yuni telah membisiki terlebih dahulu agar Bunga tidak canggung dan memiliki bahan selama duduk berdampingan dengan perempuan lusuh itu. Hal ini akan membantu Harun dalam menunjukkan kemampuannya memainkan kamera. Jepret sana jepret sini dan ini sangat berharga. Berharga sekali, sama berharganya dengan catatan Yuni.

---------- ********** ----------

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun