Mohon tunggu...
SANTOSO Mahargono
SANTOSO Mahargono Mohon Tunggu... Pustakawan - Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jogging

Sesungguhnya aku tiada, hingga Tuhan membenamkan cinta di relung rusuk

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Perempuan yang Berjodoh Buku

22 Agustus 2020   09:04 Diperbarui: 22 Agustus 2020   16:02 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maka, tibalah hari pernikahan Aini dengan Hendrawan. Sebuah resepsi pernikahan dihelat dengan nuansa sederhana. Semua tamu memperoleh cindera mata buku. Tema resepsi pernikahan juga unik, Aini memilih desain perpustakaan sebagai konsep pernikahannya. 

Tamu-tamu boleh menikmati makan minum sepuasnya disamping rak-rak buku. Setiap tamu boleh duduk-duduk membaca dan menikmati hidangan. Berfoto dengan mempelai pengantin sambil membawa buku. Sebuah resepsi pernikahan yang membahagiakan Aini.

Resepsi pernikahan yang telah usai itu melahirkan sebuah keluarga kecil yang selalu berdeketan dengan buku. Rumah yang sudah direnovasi pun tak lagi mampu menampung aneka buku. 

Aini memutuskan untuk membeli tanah dan membangun sebuah perpustakaan di dekat rumahnya. Pembangunan perpustakaan yang bertahap itu pun hampir rampung.

Aini bimbang, apakah ia segera menyelesaikan pembangunan perpustakaan, atau menyisihkan biaya persalinan untuk jabang bayi di rahimnya. Suaminya menyarankan untuk jabang bayi saja. 

Mendengar saran seperti itu Aini hanya mengangguk setuju, namun jujur di lubuk hatinya ia memikirkan perpustakaannya. Berhari-hari Aini tak nyaman memikirkan perpustakaan yang belum kelar. Ia tetap ingin perpustakaan itu selesai bersamaan dengan kelahiran anaknya. 

Sebuah mimpi yang menjadi perhatian suami. Sehingga Hendrawan berjibaku mengumpulkan pundi-pundi. Ia terus menambah proyek sampai keluar kota. Bekerja keras memenuhi mimpi istrinya. Kerja keras menjemput rejeki.

Menjelang usia kandungan 7 bulan, Hendrawan mengalami kecelakaan di luar kota dan meninggal di lokasi kejadian. Aini terpuruk dalam kesedihan. Kondisi ini menyebabkan jabang bayi yang dikandungnya terlahir prematur. Pihak rumah sakit sudah berupaya mempertahankan hidup bayi. 

Namun, Tuhan punya rencana lain. Bayi itupun menyusul ayahnya selisih seminggu di kuburan. Berbulan-bulan lamanya Aini dirundung kesedihan. Tubuhnya kurus tak terurus. 

Orang-orang yang dicintainya meninggal dalam waktu hampir bersamaan. Sementara perpustakaannya belum juga rampung. Aini hidup sendiri lagi. Buku-buku yang memenuhi rumahnya seakan menjadi jodohnya hingga akhir hayat.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun