Kemarin, baru saja tahun baru.
Kulingkari kalender tua.
Mengawali angka yang sebentar lagi berbiak.
Pada suatu saat nanti.
Lembaran kalender ini kurobek penuh hati-hati.
Kugulung
Kuremas
Kulempar
dan menghuni keranjang waktu.
Pada saat itu.
Kujalani tahun baru yang usang.
Menuju tahun baru yang tumbuh di rahim masa.
Rambut hitamku tergulung uban
Kulitku diremas keriput
Usia melemparku dari gendongan ibu
dan aku masih menghuni tubuh kian renta
Pada saat itu, semua kisah mengendap dalam lembaran kalender.
Meski ia dicampakkan waktu.
SINGOSARI, 21 Agustus 2020
Selamat tahun baru 1442 Hijriyah, mohon maaf lahir dan bathin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H