Mohon tunggu...
SANTOSO Mahargono
SANTOSO Mahargono Mohon Tunggu... Pustakawan - Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jalan sehat, Lari-lari dan Gowes

Pada mulanya cinta adalah puisi. Baitnya dipetik dari hati yang berbunga

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lembaran Kalender

21 Agustus 2020   05:36 Diperbarui: 21 Agustus 2020   13:04 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemarin, baru saja tahun baru.
Kulingkari kalender tua.
Mengawali angka yang sebentar lagi berbiak.

Pada suatu saat nanti.
Lembaran kalender ini kurobek penuh hati-hati.

Kugulung
Kuremas
Kulempar
dan menghuni keranjang waktu.

Pada saat itu.
Kujalani tahun baru yang usang.
Menuju tahun baru yang tumbuh di rahim masa.

Rambut hitamku tergulung uban
Kulitku diremas keriput
Usia melemparku dari gendongan ibu
dan aku masih menghuni tubuh kian renta

Pada saat itu, semua kisah mengendap dalam lembaran kalender.
Meski ia dicampakkan waktu.

SINGOSARI, 21 Agustus 2020

Selamat tahun baru 1442 Hijriyah, mohon maaf lahir dan bathin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun