Mohon tunggu...
SANTOSO Mahargono
SANTOSO Mahargono Mohon Tunggu... Pustakawan - Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jalan sehat, Lari-lari dan Gowes

Pada mulanya cinta adalah puisi. Baitnya dipetik dari hati yang berbunga

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ternyata Fotoku Masih Kau Simpan

21 Agustus 2020   00:35 Diperbarui: 22 Agustus 2020   12:17 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aku sudah lega, pulanglah. Istri dan anakmu menunggu di rumah. Jika ke kota ini lagi, hubungi aku dan menginaplah disini" kata Yuni sebelum membalikkan badan meninggalkanku termangu sendiri. 

Anganku melesat menjumpai bayang wajah istri dan anakku yang tak tahu apa-apa perihal ini. Aku seperti tersesat dalam labirin masa lalu. Kututup album foto itu dan kuberesi semua pakaianku ke dalam tas. Aku harus pulang sekarang. Aku tak ada urusan dengan fotoku yang tersimpan dalam album. Itu hanya soal waktu saja. Pagi itu aku pulang dengan setumpuk kenang yang hampir saja menjadi jalang


MALANG, 21 Agustus 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun