Mohon tunggu...
SANTOSO Mahargono
SANTOSO Mahargono Mohon Tunggu... Pustakawan - Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jalan sehat, Lari-lari dan Gowes

Pada mulanya cinta adalah puisi. Baitnya dipetik dari hati yang berbunga

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Pesta Para Kaya

3 Maret 2020   22:07 Diperbarui: 5 Maret 2020   18:18 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://i.pinimg.com

Sebuah pesta para kaya menyewa malam untuk kepura-puraan mereka. Sekumpulan sunyi telah dipenjara. Tidak ada satupun kesedihan yang berjaga-jaga di pelupuk air mata. Malam ini sebuah bunyi-bunyian sedang mengerang. Bagi yang tertawa dengan mata mendelik, inilah malam penuh pengkhianatan gelisah.

Sementara itu, kaum kere bermata biru memandangi pesta dari luar dinding yang terbuat dari kaca. Demi sumpah mereka, maka hanya mata yang boleh melihat. Tangan mereka menggenggam berbagai warna bunga yang baunya seperti bangkai ketidakadilan.

Sebelum pesta usai, pagi selalu merawat papan dengan hidup berdampingan, antara atas dan bawah.

 

SINGOSARI, 3 Maret 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun