Mohon tunggu...
SANTOSO Mahargono
SANTOSO Mahargono Mohon Tunggu... Pustakawan - Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jalan sehat, Lari-lari dan Gowes

Pada mulanya cinta adalah puisi. Baitnya dipetik dari hati yang berbunga

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Boneka Kesayangan

1 Maret 2020   14:42 Diperbarui: 1 Maret 2020   14:55 632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak itu ingin bermain boneka sejauh hari melangkah. Ibunya tak peduli, asyik bermain gawai. Anak itu penasaran mengapa gawai tak bisa lepas dari tangan ibunya, padahal ia sudah bisa melepas tangan, kaki serta baju dari tubuh boneka.

Mereka menikmati masing-masing permainan. Anak itu terus bermain boneka walau senja menjajah petang. "Ayo sayang istirahat, jangan bermain boneka terus," bisik senja tanpa sepengetahuan ibunya. "Nggak mau, boneka ini cantik, aku ingin seperti dia" seru anak itu.

Malam menepuk pundak petang seraya mendorongnya untuk berlalu, "Pergi sana, aku saja yang menasehatinya." Tapi, ternyata malam gagal membuat kantuk anak itu, sampai bonekanya sudah dinyanyikan lagu nina bobo. "Kalau kau bermain terus malam ini, aku akan panggil gulita di kamar ini," tegur malam agak kesal. "Aku nggak takut, aku ingin menjaga tidur bonekaku sampai bangun nanti" sengit anak itu.

Saat pagi mengetuk kamar, anak itu terlentang diatas ranjang. Nampak di genggamannya sebuah tangan, kaki serta baju boneka. "Untunglah kau sudah lelap, aku ingin mengambil boneka itu sekarang" kata pagi lirih. "Jangan, aku masih ingin memasang tangan, kaki dan bajunya. Jangan ganggu mimpiku" tiba-tiba anak itu membentak dengan mata terpejam.


MALANG, 1 Maret 2020    

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun