Mohon tunggu...
SANTOSO Mahargono
SANTOSO Mahargono Mohon Tunggu... Pustakawan - Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jogging

Sesungguhnya aku tiada, hingga Tuhan membenamkan cinta di relung rusuk

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Pelabuhan Saat Senja

26 Februari 2020   17:34 Diperbarui: 26 Februari 2020   17:33 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pinterest.com/oxemize.com

Pelabuhan membeku
Ombak melamunkan senja
Langit menumpahkan jingga
Angin laut mirip kucing nakal
Kapal tak segera menyeberangi lautan

Mestinya bel kapal segera berbunyi
Mestinya mualim meniup peluit
Mestinya seorang perempuan menjerit
Mestinya senja segera dikubur oleh kepulan asap cerobong

Akhirnya begini nasibku
Akhirnya perempuan itu terombang-ambing diatas kapal
Akhirnya kita tak kemana-mana
Kita tak sampai


SINGOSARI, 26 Februari 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun