Pagi ini bapak akan terus mengantarmu sampai gerbang sekolah. Kau bisa baca buku sembari kayuhan sepeda melawan angin. Letakkan saja tas punggungmu di keranjang depan. Bapak akan mengawasi agar tidak jatuh. Sebab didalamnya banyak nutrisi yang akan membantumu berperang. Menumpas segala kebodohan. Menerjang ketidakmampuan.
Nanti siang bapak akan menjemputmu. Sebab kau berangkat seizin orang tua. Memang begitu seharusnya menjadi pejuang. Berangkat atas restu orang tua, dan pulang atas restu pula.
Jangan seperti pejuang-pejuang yang membenci negerinya sendiri, sehingga ketika waktunya pulang tak tahu kemana harus berdiam diri. Bukankah sunyi juga ingin kembali? kepada siapa rindu menanti jika tidak dengan kepulangan?
MALANG, 11 Februari 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H