Mohon tunggu...
SANTOSO Mahargono
SANTOSO Mahargono Mohon Tunggu... Pustakawan - Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jalan sehat, Lari-lari dan Gowes

Pada mulanya cinta adalah puisi. Baitnya dipetik dari hati yang berbunga

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Jangan Ajak Anakmu Berperang

11 Februari 2020   14:35 Diperbarui: 11 Februari 2020   15:20 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi ini bapak akan terus mengantarmu sampai gerbang sekolah. Kau bisa baca buku sembari kayuhan sepeda melawan angin. Letakkan saja tas punggungmu di keranjang depan. Bapak akan mengawasi agar tidak jatuh. Sebab didalamnya banyak nutrisi yang akan membantumu berperang. Menumpas segala kebodohan. Menerjang ketidakmampuan.

Nanti siang bapak akan menjemputmu. Sebab kau berangkat seizin orang tua. Memang begitu seharusnya menjadi pejuang. Berangkat atas restu orang tua, dan pulang atas restu pula.

Jangan seperti pejuang-pejuang yang membenci negerinya sendiri, sehingga ketika waktunya pulang tak tahu kemana harus berdiam diri. Bukankah sunyi juga ingin kembali? kepada siapa rindu menanti jika tidak dengan kepulangan?


MALANG, 11 Februari 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun