Mohon tunggu...
SANTOSO Mahargono
SANTOSO Mahargono Mohon Tunggu... Pustakawan - Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jogging

Sesungguhnya aku tiada, hingga Tuhan membenamkan cinta di relung rusuk

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Menggeledah Penjaga Koruptor

17 Januari 2020   15:35 Diperbarui: 18 Januari 2020   19:37 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://images.fineartamerica.com/

Seorang penjaga rumah mewah menegur tamunya, "Siang pak, ada keperluan apa kesini?".
Dengan mimik serius, tamu itu menjawab, "Aku ingin menggeledah rumah ini."
"No! no! no!, tidak bisa begitu, ada surat?" tolak penjaga.
"Apakah kau lahir dulu pakai surat ijin?" tamu itu balik bertanya.
"Tidak pakai, tapi kalau mau menggeledah bapak, semua harus ijin dulu." tegas penjaga rumah.

"Tuanmu memang koruptor, tapi gilirannya bukan sekarang." ketus tamu bersikeras.
"Memangnya bapak siapa dan mau menggeledah siapa?" serang penjaga rumah.
"Saya malaikat pencabut nyawa, mau menggeledah nyawa penjaga rumah ini."

Penjaga rumah itu seketika ambruk beserta seragam yang melekat di tubuhnya.


SINGOSARI, 17 Januari 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun