Mohon tunggu...
SANTOSO Mahargono
SANTOSO Mahargono Mohon Tunggu... Pustakawan - Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jogging

Sesungguhnya aku tiada, hingga Tuhan membenamkan cinta di relung rusuk

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Aku, Perahu Kertasmu

9 Januari 2020   16:30 Diperbarui: 9 Januari 2020   17:24 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://i.pinimg.com/

Pergilah, temui kekasihmu. Kau sudah rapi melipat tubuhku. Kini, rapikan penampilanmu.

Lunasi semua rindu yang belum sempat kau hitung. Katakan padanya mentari selalu menghangati bumi. Kemarau selalu tinggal semusim. Tapi, hujan semusim memenuhi sungai dengan janji pertemuan di muara, dimana mentari senja berbisik pada rembulan.

Meskipun sekejap, rindu adalah perjumpaan, kau harus arungi sekarang. Sepertiku yang mengarungi kolam di taman, tempat terakhir kau ditinggalkan.

Aku hanyalah perahu kertas yang tak sempat kau tulisi tentang rindu, biarkan aku tenggelam setelah kau puas bermain denganku.


SINGOSARI, 9 Januari 2020

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun