Mohon tunggu...
SANTOSO Mahargono
SANTOSO Mahargono Mohon Tunggu... Pustakawan - Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jogging

Sesungguhnya aku tiada, hingga Tuhan membenamkan cinta di relung rusuk

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Guruku yang Berjasa

24 November 2019   15:34 Diperbarui: 24 November 2019   15:35 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kuhitung setiap angka dalam
deret waktu yang kujalani. Tak
kutemukan rumus bagi guru
saat mengajariku tentang
kisi-kisi kehidupan.

Yang menakjubkan saat itu adalah,
kepalaku terisi angka-angka berisi pengetahuan.
Kujumlahkan perhatian guru dan sisa waktu di rumah.
Lalu kukalikan waktu belajar di sekolah.
Kubagi dengan teman-temanku yang nakal
dan merepotkan guru.

Hasilnya adalah satu waktu di sekolah
sama dengan seluruh hidupku. Ketika
kutanya teman-temanku, mereka juga
menjawab hal yang sama.

Itu masih seputar angka-angka saja.
Belum mengenai aksara dan kata-kata.
Bisa jadi aku tak mampu menuliskan
jasa guru dalam seluruh buku tulisku
yang dibelikan ayah penuh jerih payah.

Bagiku, guru seperti lentera dan kompas.
Lebih terang dari kunang-kunang
dan lebih cermat dibanding bayang-bayang.

"Apakah kau pernah menghitung jasa
guru dalam hidupmu?"


MALANG, 24 NOVEMBER 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun