Mohon tunggu...
SANTOSO Mahargono
SANTOSO Mahargono Mohon Tunggu... Pustakawan - Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jalan sehat, Lari-lari dan Gowes

Pada mulanya cinta adalah puisi. Baitnya dipetik dari hati yang berbunga

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Lelaki Serabutan

29 Mei 2019   10:01 Diperbarui: 29 Mei 2019   10:03 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: http://2.bp.blogspot.com

Lelaki bertopi hitam semakin berumur
Bekerja siang malam tak teratur
Kerjanya antara hancur dan mujur
Seminggu lembur
Dua minggu nganggur
Kalau kerjaan sedang kabur
Mimpi anaknya pasti gugur
Istrinya terpukul di dapur

Minggu ini tetangga berencana libur
Karena THR menjadi penghibur
Sementara lelaki itu tetap simpang siur
Menanti kabar serabutan pelipur
Apalagi sang istri mulai bertutur-tutur
Tentang ikan asin yang jadi bubur
Lauk-lauk yang sudah mengapur

Lelaki serabutan, masih tafakur
Suaranya seperti dengkur
Selalu akur dengan syukur

Malang 29 Mei 2019

Bagi yang menerima THR, sisihkan untuk kerabat kita yang belum beruntung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun