Mohon tunggu...
Omri L Toruan
Omri L Toruan Mohon Tunggu... Freelancer - Tak Bisa ke Lain Hati

@omri_toruan|berpihak kepada kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Demi Arcandra, Presiden "Terpaksa" Angkat Jonan

14 Oktober 2016   17:02 Diperbarui: 14 Oktober 2016   19:03 11809
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Presiden Jokowi akhirnya memutuskan melantik Ignatius Jonan sebagai Menteri ESDM dan Arcandra Tahar sebagai Wakil Menteri ESDM. Masih dalam kesempatan yang sama, Presiden meminta publik agar tidak menarik pelantikan ini ke  isu personal atau politik. Dalam penilaian Presiden, kedua sosok yang dilantiknya hari ini adalah orang yang keras kepala, pemberani dan kompeten guna menyelesaikan masalah dalam sektor energi di Indonesia.

Kenapa harus Jonan?

Publik segera menebak bahwa keputusan mengangkat Jonan sebagai Menteri ESDM merupakan strategi Presiden Jokowi untuk bisa mengembalikan Arcandra Tahar ke posisinya. Sepertinya, Presiden sudah kepincut dengan sosok Arcandra dengan gebrakannya di awal tugasnya menjabat sebagai menteri. Namun, berdasarkan test case yang sudah dilakukan oleh Presiden melalui pewarganegaraan Arcandra, sepertinya banyak pihak  tidak menghendaki Arcandra kembali. 

Hal ini langsung terlihat usai pelantikan Arcandra sebagai wamen, Politisi PKS Nasir Djamil mengaku tak habis pikir dengan keputusan Presiden Joko Jokowi yang melantik Arcandra Tahar sebagai Wakil Menteri ESDM. Dugaan Nasir, keputusan ini merupakan bisikan dari pihak tertentu kepada Jokowi. Di tempat lain, Taufiqulhadi, Anggota Dewan Pakar Partai Nasdem menilai, keputusan Presiden Jokowi ini tidak tepat secara etika. Ia berpendapat, seakan-akan tidak ada orang lain yang berkompeten di bidang ESDM selain Arcandra. 

Benarkah tidak ada orang lain yang kompeten selain Arcandra?

Tentu ada banyak, namun persoalannya Pak Jokowi belum yakin bahwa sosok tersebut bisa diberi kepercayaan menjaga ESDM. Adapun Arcandra, Presiden Jokowi sudah jatuh hati, Presiden sudah kepincut pada sosok Arcandra. Bahkan, beberapa bulan terakhir,  ia berusaha menemukan cara yang tepat untuk dapat mengembalikan Arcandra ke ESDM. Membiarkan ESDM dipimpin oleh Plt. juga sepertinya kurang baik, karena ESDM sangat memerlukan fokus dan konsentrasi dari seorang menteri yang benar-benar all out dan kompeten untuk mengurusi sektor itu. Dan memang terlihat, Menko  Luhut Panjaitan kewalahan jika sebagai Menko harus rangkap tugas mengurusi ESDM yang kerjaannya banyak bersifat teknis.

Bisa diduga, menempatkan Arcandra sebagai wamen adalah keputusan paling maksimal yang bisa dibuat oleh Presiden Jokowi untuk Arcandra. Dengan keputusan ini, peluru yang tadinya sudah siap-siap hendak ditembakkan oleh pihak yang kontra Arcandra, efeknya tidak bisa maksimal, karena ada Jonan di depan Arcandra. Biar bagaimanapun, Jonanlah  yang menjadi menteri ESDM secara politis, walaupun teknisnya ada di tangan Arcandra.

Lalu, Apakah Jonan hanya sebagai menteri boneka?

Tentu tidak. Jonan adalah menteri ESDM walaupun Arcandra secara de facto yang akan menentukan arah kebijakan teknis kementerian ESDM. Ignatius Jonan perlu ada disana setidaknya untuk dua hal : 

1. Melindungi Arcandra Tahar secara politis

2. Belajar seluk beluk ESDM dari Arcandra

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun