Mohon tunggu...
Omri L Toruan
Omri L Toruan Mohon Tunggu... Freelancer - Tak Bisa ke Lain Hati

@omri_toruan|berpihak kepada kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Soal Tax Amnesty, "Kalkulator" Gubernur BI Sebaiknya Diganti

28 September 2016   22:01 Diperbarui: 29 September 2016   10:08 6344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak pihak sebelumnya sangat pesimis dengan program unggulan Presiden Jokowi yang satu ini. Nilai uang tebusannya dianggap mengada-ada, tidak realistis. Demikian juga dengan nilai deklarasi baik luar negeri maupun dalam negeri, apalagi repatriasi yang ditarget 1.000 triliun dianggap sangat tidak masuk akal.

Bahkan Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo, dengan kalkulatornya yang bermerek “konservatif”, hanya mampu menghitung realisasi dana tebusan dari program tersebut sebesar Rp 21 triliun.

Uang tebusan sebesar itu, menurut Agus Martowardojo, diperkirakan 18 triliun didapat pada tahun ini, dan sisanya Rp 3 triliun pada periode akhir pelaksanaantax amnesty di 2017. Perkiraan Agus ini tentu sangat jauh dari target ambisius pemerintah seperti yang disebut oleh banyak pengamat yakni sebesar Rp 165 triliun. Perkiraan konservatif BI sebelumnya ada di angka Rp 53,4 triliun.

Tidak hanya Agus Martowardojo, banyak ekonom juga memprediksi hal yang sama, dan menilai target yang dibuat oleh Apindo sebesar 50-60 trilun, merupakan jumlah yang lebih rasional. Dan memang, hingga bulan kedua pelaksanaann tax amnesty, sepertinya prediksi Agus Martowardojo akan terbukti.

Bahkan Dirjen Pajak, Ken Dwijugiasteadi sepertinya sangat galau dan tidak tahu harus bagaimana mengomentari perkiraan Gubernur BI itu. Ia kemudian mencoba membela kebijakan tax amnesty dari perspektif lain, dengan menyebutkan bahwa uang tebusan bukan lagi menjadi fokus utama tax amnesty.

Hingga tanggal 8 September 2016, sehari setelah Rapat Kerja Gubernur BI dengan komisi XI DPR, dana tebusan yang masuk baru mencapai 6.47 triliun, sehingga perkiraan Agus sepertinya akan terbukti benar.

Namun, Presiden Jokowi bukanlah type orang yang mudah menyerah. Apalagi setelah kedatangan Menkeu Sri Mulyani, Pak Jokowi terlihat lebih percaya diri. Entahlah, apa yang ada di benak Sri Mulyani, ketika pertama sekali disodori angka-angka yang tertera di program tax amnesty ini,terutama jumlah target dana tebusan yang dipatok pemerintah.

Boleh jadi, dia juga pesimis dengan target 165 triliun itu, sehingga ia mulai rajin menyisir anggaran dan melakukan rasionalisasi dengan pemotongan, walau tanpa menyebut realisasi penerimaan tax amnesty akan jauh meleset.

Sepertinya, Sri Mulyani sangat memahami isi hati dan pikiran Pak Jokowi, sehingga sedikit pun ia tidak menunjukkan sikap pesimistisnya di hadapan publik. Bahkan ia mencoba membaca pikiran Pak Jokowi dengan mencari cara guna meningkatkan rasio keberhasilan program maha penting ini.

Ia dengan rajin memantau dan memperhatikan kendala dan dinamika yang ada, dan terus berupaya meningkatkan keyakinan dan rasa percaya diri Presiden yang juga ikut mempromosikan UU ini kemana-mana. Bahkan, dengan mengajak para pengusaha secara personal untuk meresponi kemurahan hati pemerintah kali ini melalui tax amnesty.

Kita bisa melihat gesitnya Sri Muyiani membuat regulasi, dan berupaya menerjemahkan UU Tax Amnesty hingga batas paling maksimal yang bisa ditoleransi, guna membela Pak Jokowi yang sejak awal ikut serta mengawal kebijakan spektakuler ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun