Mohon tunggu...
Omri L Toruan
Omri L Toruan Mohon Tunggu... Freelancer - Tak Bisa ke Lain Hati

@omri_toruan|berpihak kepada kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Bu Mega Putuskan Usung Ahok Setelah Mendapat Konfirmasi Amien Rais

21 September 2016   21:22 Diperbarui: 22 September 2016   00:41 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : beritasatunews.com

Meskipun hanya ada di urutan kelima, Amien Rais berupaya mati-matian untuk  tampil sebagai penentu di masa awal reformasi perpolitikan nasional. Namun, hasrat Amien Rais ini tidak pernah kesampaian. Dan memang, semesta seakan tidak menghendakinya. Walaupun telah mencoba kelihaiannya dengan mengganjal Megawati, kepemimpinan tetap kembali kepada Bu Mega walaupun harus mampir  sebentar di pangkuan Gus Dur.

Di Pemilu 2004, Amien kembali mencoba peruntungan di Pilpres, namun lagi-lagi Amien Rais harus mengubur hasratnya yang sedemikian besar. Amien Rais yang  kala itu berpasangan dengan Siswono Yudo Husodo   harus menerima kenyataan berada di urutan angka sial,  yakni keempat dengan hanya meraih 14,66% suara.

Demikianlah akhirnya, di 2009 dan 2014 Amien yang sudah menyadari bahwa semesta tidak menghendaki dirinya untuk menjadi presiden, tidak lagi memaksakan diri ikut bertanding. Ia mencoba memposisikan dirinya untuk menjadi orang penting yang berpengaruh yang suaranya harus didengar, dan menghendaki agar dalam setiap hajatan politik penting  ia tetap bisa menentukan.

Demikianlah yang kita lihat sampai hari ini, Amien selalu muncul setiap ada hajatan politik berskala penting. Bahkan di level Pilkada DKI, Amien merasa harus turun tangan dan terpaksa turun gunung dengan berjalan kaki dari Yogyakarta guna memprovokasi warga Jakarta untuk tidak memilih Ahok.

Sebelumnya, dalam  pidatonya di depan Kongres V Barisan Muda Partai Amanat Nasional (BM PAN), Amien menyebut Ahok sebagai orang yang “beringas, bengis dan hampir-hampir seperti bandit, dan juga antek pemodal”. Entah apa yang ada di benak Amien Rais ketika menyampaikan pidato ini.

Selanjutnya, Amien Rais makin gencar melancarkan serangan politik terhadap Ahok. Saat menghadiri Rapat Akbar Forum RT RW "Memilih Pemimpin Santun dan Pro Rakyat" yang digelar di  Jakarta Utara, Minggu (18/9/2016). Di hadapan ratusan masyarakat yang berkumpul, Amien Rais berkata, "Sangat berbahaya kalau kita sampai digubernuri (dipimpin) sama gubernur yang tidak peduli dengan rakyat kecil, dan sombongnya setinggi langit. Jadi insya Allah kita lawan satu 'Dajjal' itu karena dia akan menjual kepada kepentingan asing."  

Sebelumnya, dalam khotbah Idhul Adha,  Amien Rais juga menyerukan penolakannya terhadap Ahok. Kemudian, di acara Mudzakarah Ulama dan Tokoh Nasional di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta, Amien juga melontarkan sindiran tajam ke Ahok. "Kalau saya bicara di depan akademisi, ya pentingnya ilmu pengetahuan, jadi saya kira si Ahok itu memang sontoloyo, dia enggak tahu agama dia," kata Amien. Selengkapnya di sini 

Lalu, apa hubungannya dengan keputusan PDIP ( baca: Megawati) mengusung Ahok?

Bu Megawati yang memiliki insting politik yang tajam, rupanya menunggu momen ini. Dalam berpolitik, ia tidak hanya berpatokan pada kalkulasi semata. Ia juga menggunakan intuisi dan ketajaman insting politiknya untuk memutuskan sesuatu hal yang penting dan berdampak besar.

Ketika Amien Rais menyebut Ahok sebagai antek pemodal, seperti bandit, beringas, ia belum sepenuhnya yakin untuk segera memutuskan dukungan PDIP terhadap Ahok. Demikian juga lontaran Amien saat khotbah Idul Adha dan sebutan Ahok sebagai sontoloyo belum mampu meyakinkan dirinya. Dan akhirnya, ketika Amien menyebut "dajjal", sontak Bu Mega teringat dengan 'perang badar' di 2014 yang juga dilontarkan orang yang sama.

Bu Mega segera melihat benang merah pernyatan Amien Rais kali ini dengan ajang Pilpres 2014. Bu Mega yakin seyakin-yakinnya dengan insting politiknya, bahwa kali ini ia pasti benar. Ia pun segera meminta Hasto Kristiyanto untuk mempersiapkan deklarasi dukungan untuk Ahok di Pilkada DKI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun