Keempat, PDI Perjuangan menilai pasangan Ahok-Djarot mampu meneruskan dan mengimplementasikan visi dan misi Jakarta Baru yang sebelumnya diusung oleh pasangan Jokowi-Ahok pada Pilkada 2012 lalu.
Hal ini dibuktikan dengan hasil survei selama satu tahun terakhir yang konsisten menunjukkan tingkat kepuasan publik DKI Jakarta yang tinggi terhadap kinerja pasangan tersebut.
"Maka, dengan ini PDI-P menyatakan sebagai partai pengusung utama pasangan Ahok-Djarot pada Pilkada DKI Jakarta tahun 2017," ucap Hasto. Selengkapnya di sini
Boleh saja Hasto menyebut alasan formal demikian, namun benarkah PDIP (Â baca: Megawati) memutuskan mengusung Ahok karena faktor di atas?
Jawabannya :Tentu tidak!
Lalu apa ?
Amien Rais.
Becanda kamu!
Tidak! Serius.
Sebagaimana kita ketahui, Amien Rais ini merupakan sosok langka. Ia bisa tiba-tiba muncul, ketika ada hajatan penting politik. Demikianlah sosok Amien Rais, yang selalu tidak mau ketinggalan begitu ada hajatan politik penting di tanah air. Sebut saja Pilpres 2014, ia muncul memproklamirkan perang badar politik.
Jika kita telusuri ke belakang, Sosok Amien Rais ini sebenarnya jauh dari kata berhasil dalam hajatan politik. Kita sebut saja Pemilu 1999, walaupun sudah memproklamirkan diri sebagai Bapak Reformasi, PAN yang dilahirkan Amien Rais hanya meraih  7,12 persen suara, jauh untuk bisa disandingkan dengan PDIP yang kala itu tampil sebagai jawara dengan raihan33,74 persen suara.