Mohon tunggu...
Ompung Ni Nafisha
Ompung Ni Nafisha Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Pemerhati Pendidikan dan masalah sosial

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tafakkaru Fii Kholqillaah Walaa Tafakkaru Fi Dzaatillaah

2 November 2024   02:00 Diperbarui: 2 November 2024   03:07 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam sebuah hadits yang berbunyi: (Berpikirlah tentang ciptaan Allah; Jangan berpikir tentang esensi Zat Allah swt. Hal ini merupakan tantangan bagi diri kita sebagai muslim yang beriman kepada Allah swt beserta kekuasaan  atas ciptaan Nya di alam semesta.

Tentunya sebagai makhluk yang dianugerahi potensi akal oleh Allah swt,  manusia tidak pernah berhenti untuk berpikir, dan akal inilah yang membedakan manusia dengan makhluk lain. Oleh karena itu hakikat keberadaan (wujud) manusia adalah karena pemanfaatan akal tersebut. Itulah sebabnya Descartes menegaskan, bahwa "aku ada karena aku berpikir" ( cogito argo sum ), atau dengan ungkapan lain kamu adalah apa yang kamu pikirkan .

Renungjanlah dengan keimananmu kalimar " Pikirkanlah tentang makhluk Allah dan janganlah kamu memikirkan tentang Zat Allah swr ", karena sesungguhnya Allah Swt. telah menciptakan seorang malaikat yang besar antara bagian bawah telinganya sampai pundaknya sama dengan jarak perjalanan tiga ratus tahun. Haduts ini diperkuat dengan firman Allah dalam Al Qur'an pada Surat  An Najm ayat 43 yang artinya: " dan bahwasanya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis. " Yakinilah kekuasaan Allah swt atas makhluk Nya di alam semesta dan bukan memikirkan Zat Allah swt karena tidak mungkin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun