Sebagaimana kita ketahui bahwa Indonesia merupakan sebuah negara yang kaya akan budaya dan tradisi. Salah satu tradisi yang menjadi warisan budaya dari masyarakat Batak di Sumatra Utara yaitu  Tari Tortor. Namun tarian tortor bukan sekadar hiburan saja karena merupakan simbol sakral yang sarat akan makna mendalam. Tari Tortor ini sering dipertunjukkan dalam berbagai upacara adat( pernikahan, kematian, dan ritual keagamaan ) dimana merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Batak.Â
Menurut sejarah bahwa Tari Tortor merupakan tarian masyarakat Batak yang telah ada sejak abad ke-13. Pada saat itu tarian ini telah dipergunakan sebagai tari persembahan bagi roh leluhur. Dimana Tari Tortor pun memiliki makna simbol dalam setiap  gerakan bervariasi dan penuh makna dan memiliki arti saling menghargai dan menghormati antar saudara semarga dalam bentuk hubungan yang baik. Sehingga unsur kerabat dalam Batak seperti hula hula, dongan sabutuha (semarga) dan boru mendalami  gerakan tortor ini. Dahulu Tari Tortor menggunakan properti seperti patung dalam pertunjukkan tari Tortor.
Dan sampai saat ini Tari Tortor tetap dilestarikan oleh masyarakat Batak sebagai suatu tradisi budaya yang bernilai sakral dan penuh dengan makna. Termasuk saat ini di Pulo Samosir sebagai pusat kebudayaan Batak dipertunjukkan kepada para wisatawan  ( dalam dan luar negeri ) sebagai budaya nasional dan internasional yang sudah dikenal di seluruh dunia .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H