Mohon tunggu...
Ompung Godang
Ompung Godang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pemerhati Masalah Sosial dan Pendidikan

Menulis, traveling, Dunia Sosial dan Pendidikan menjadi observasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hikmah yang Terkandung dalam Surat Al-Maun

11 Oktober 2024   02:00 Diperbarui: 11 Oktober 2024   02:07 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada Juz 30 terdapat Surat Al Maun, dimana Surat Al-Maun merupakan salah satu surat pendek dalam Al-Quran yang terdiri atas tujuh ayat dan diturunkan di kota Mekkah, sehingga digolongkan sebagai surat Makkiyah. Surat Al-Maun menjadi surat ke-107 di dalam Al-Quran sebelum surat Quraisy dan setelah surat Al-Kautsar.

Dimana isi kandungan surat Al-Maun menjelaskan mengenai sifat sifat buruk manusia yang disebut sebagai pendusta agama. Surat Al-Maun diturunkan Allah swt untuk mengingatkan umat Islam  tentang sikap dan perilaku Abu Sufyan. Dimana Abu Sufyan menghardik dan menghukum anak yatim yang seharusnya dia memeliharanya dengan baik.

Gambaran dalam Surat Al Maun dapat  kita dapat simpulkan bahwa Allah swt melarang kita untuk menghardik anak yatim, menelantarkan orang miskin dan juga melalaikan sholatnya. 

Dan hal ini dijelaskan  dalam surat Al Maun yang mengagambarkan  bahwa orang-orang yang mendustakan hari pembalasan adalah orang yang menghardik anak yatim, tidak memberi makan pada orang miskin dan melalaikan sholatnya, bahkan Allah mengancam celaka pada orang-orang tersebut.

Namun demikian  tidak setiap kita tahu hakikat harta miliknya. Harta kita yang sebenarnya adalah yang kita simpan untuk akhirat, sehingga kelak manfaatnya kembali kepada kita. Maksud harta yang akan menjadi milik kita adalah harta yang kita gunakan untuk kebaikan, mendekatkan diri kepada Allah, membantu orang susah, mengobatkan orang misin yang sakit, bersedekah, infak, dan semisalnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun