Pada Juz 30 terdapat Surat Al Maun, dimana Surat Al-Maun merupakan salah satu surat pendek dalam Al-Quran yang terdiri atas tujuh ayat dan diturunkan di kota Mekkah, sehingga digolongkan sebagai surat Makkiyah. Surat Al-Maun menjadi surat ke-107 di dalam Al-Quran sebelum surat Quraisy dan setelah surat Al-Kautsar.
Dimana isi kandungan surat Al-Maun menjelaskan mengenai sifat sifat buruk manusia yang disebut sebagai pendusta agama. Surat Al-Maun diturunkan Allah swt untuk mengingatkan umat Islam  tentang sikap dan perilaku Abu Sufyan. Dimana Abu Sufyan menghardik dan menghukum anak yatim yang seharusnya dia memeliharanya dengan baik.
Gambaran dalam Surat Al Maun dapat  kita dapat simpulkan bahwa Allah swt melarang kita untuk menghardik anak yatim, menelantarkan orang miskin dan juga melalaikan sholatnya.Â
Dan hal ini dijelaskan  dalam surat Al Maun yang mengagambarkan  bahwa orang-orang yang mendustakan hari pembalasan adalah orang yang menghardik anak yatim, tidak memberi makan pada orang miskin dan melalaikan sholatnya, bahkan Allah mengancam celaka pada orang-orang tersebut.
Namun demikian  tidak setiap kita tahu hakikat harta miliknya. Harta kita yang sebenarnya adalah yang kita simpan untuk akhirat, sehingga kelak manfaatnya kembali kepada kita. Maksud harta yang akan menjadi milik kita adalah harta yang kita gunakan untuk kebaikan, mendekatkan diri kepada Allah, membantu orang susah, mengobatkan orang misin yang sakit, bersedekah, infak, dan semisalnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H