Mohon tunggu...
Ompung Godang
Ompung Godang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pemerhati Masalah Sosial dan Pendidikan

Menulis, traveling, Dunia Sosial dan Pendidikan menjadi observasi

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kegagalan Merupakan Kesuksesan yang Tertunda

5 Oktober 2024   02:00 Diperbarui: 5 Oktober 2024   02:09 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam melakukan aktifitas tentunya kita membuat sebuah perancanaan matang, namun tidak selamanya berjalan mulus dan sukses. Karena terkadang kita akan mengalami sebuah kegagalan dan tentunya hal ini sangat menyakitkan sekali. Namun sebagai orang yang bijaksana tentunya dapat menyikapi dengan bijaksana dan lapang dada kegagalan tersebut. Dan jangan patah arang dan tidak mau melakukannya lagi karena gengsi dan malu kepada orang lain. Inilah hal yamg perlu lakukan agar kegagalan tersebut dapat kita perbaiki untuk berikutnya sambil mengoreksi semua kekurangan yang dilakukan.

Tentunya kegagalan bukan merupakan hal yang menyenangkan tetapi sangat menyakitkan bagi kita dan lakukan sebuah perbaikan agar menjadi lebih baik lagi. Jangan pernah ada kata dalam hati ini bahwa kegagalan merupakan final activity tetapi perlu kita evaluasi dengan baik lagi. Kita harus bangkit kembali setelah mengalami kegagalan, kembali berjuang dengan semangat membara adalpah para pejuang yang akan menemukan keberhasilannya cepat atau lambat.

Dan tentu seharusnya kita harus bersikap pantang menyerah, terus memperbaiki dan memperbaiki kembali agar kalimat yang menyatakan kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda tersebut dapat terjadi dan terbukti kebenarannya. Saat kegagalan itu terjadi, kita tidak perlu membiarkan diri kita untuk terus berlarut dalam kesedihan, karena yang kita butuhkan adalah terima kenyataan dan Ikhlas. Saat kita sudah menerima kenyataan dan Ikhlas hidup terasa lebih mudah di jalani tanpa adanya kesedihan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun