Manusia merupakan makhluk sosial sehingga saling membutuhkan satu sama lain. Dengan demikian manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa ada bantuan dari orang lain. Jiwa sosial pada manusia akan muncul khususnya dalam kegiatan tolong menolong antar sesama seperti pasa saat musibah kebanjiran, musibah kebakaran, kegustan kerja bakti, kegiatan bazar amal , kegiatan kemanusiaan, dan lain lain.Â
Seperti dijelaskan dalam Al Qur'an pada Surat Al Maidah ayat 2, yang artinya: " Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksaan-Nya. " Jadi jelas tolong menolong antar sesama sangat dianjurkan dalam Islam karena sangat mengutamakan azas musyawarah dan mufakat serta mengedepatan semangat kebersamaan  dan persatuan.
Pada prinsipnya membantu orang lain bukan hanya dalam bentuk harta atau materi saja, tetapi bisa dalam bentuk tenaga dan fikiran. Hal ini dapat dicontohkan ketika keluarga yang sedang melakukan isolasi mandiri tersebut ingin membeli obat atau makanan tetapi kita tidak punya uang, kita bisa menolong untuk membelikan saja tetapi uang dari mereka. Ketika mereka sedang isolasi mandiri dan bingung harus melakukan apa, kita bisa memberikan nasehat atau perhatian kepada mereka agar mereka tetap tenang dan tidak merasa sendiri.
Dengan demikian jiwa tolong menolong dalam lingkungan masyarakat sangat disnjurksn karena merupakan amal kebsikan yang sanfat disnjurkan dalam ajaran Islam. Kita bentuk pribadi ini untuk mengutamakan jiwa tolong menolong dalan kebaikan antar sesama dan selalu berjiwa sosial dalam lingkungan masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H