Mohon tunggu...
Ompung Godang
Ompung Godang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pemerhati Masalah Sosial dan Pendidikan

Menulis, traveling, Dunia Sosial dan Pendidikan menjadi observasi

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Gambaran Hari Kiamat pada Surat Al Zalzalah

31 Juli 2024   02:00 Diperbarui: 31 Juli 2024   02:01 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Surat Al Zalzalah merupakan surar ke-99 dari 114 surat dalam Al Qur'anul Karim. Al Zalzalah berarti kegoncangan. Pada Surat Al Zalzalah ini Allah swt memberikan gambaran betapa dahsyat datang Hari Kiamat itu. Pada ayat 1 digambarkan Hari Kiamat dimana bumi digoncangkan dengan seguncang guncangnya sehingga hancur berantakan. Dampak dari hal ini digambarkan pada ayat 2 yaitu bumi mengeluarkan isi perutnya ( bayangkan saja jika perut kita berguncang dan sobek perut ini maka otomatis isi perut akan keluar hancur berantakan ). 

Sehingga dengan kejadian ini semua manusia bertanya tanya satu sama laindalam suasana kebingungan, ada apakah gerangan yang terjadi ?  ( hal ini dijelasksn dalam ayat 3 ). Dan pada akhirnya mereka menetima jawaban dari pertanya semua manusia melalui bumi. Dimana bumi berkata dengan kejadian yang demikian itu dikarena perintah Allah swt ( hal ini dijelaskan pada ayat 4 dan ayat 5 ). Dan yang lebih menyeramkan lagi semua manusia yang terkubur bangkit dalam berbagai bentuk aslinya dengan berbagai rupa dan berbaris berdasarkan kelompok dan keimanan mereka. ( dijelaskan dalam ayat 6 ).

Sebagai konsekuensinya bahwa setiap perbuatan manusia selama di dunia baik dan buruk akan mendapat balasan setelah ditimbang pada yaumul mizan walaupun hanya sebesar zarrah ( hal ini dijelaskan pula dalam ayat 7 dan ayat 8 ). Pada intinya gambaran Hari Kiamat ini sebagai upaya manusia mempersiapkan diri untuk menghadapi yaumul mizan pada Hari Kiamat kelak agar tidak menyesal kemudian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun