Mohon tunggu...
Ompung Godang
Ompung Godang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pemerhati Masalah Sosial dan Pendidikan

Menulis, traveling, Dunia Sosial dan Pendidikan menjadi observasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

HAMKA Ulama dan Sastrawan di Indonesia

24 Juli 2024   02:00 Diperbarui: 24 Juli 2024   02:54 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita semua tentunya mengenal HAMKA sebagai seorang sastrawan dan sekaligus ulama pada era Presiden Soeharto. Tentunya karismatik HAMKA dapat diterima kalangan baik organisasi islam atau diluar itu. NU tetap menerima pandangan HAMKA saat berbicara tentang ibadah dan syariah walaupun merupakan seorang tokoh Muhammadiyah. Dan sebagai bukti bagaimana kebersamaa umat islam di Masjid Al Azhar saat melaksanakan shalat tarawih dengan konsep saling mengormati satu sama lain. 

Bagaimana KH Ahmad Syaikhu sebagai tokoh NU menerima pandangan dan pendapat HAMKA dari tokoh Muhammadiyah. Menurut HAMKA persatuan dan kesatuan umat Islan adalah hal yang utama dan mengenyampingkan perbedaan masalah khilafiyah. HAMKA menggambarkan bagaimana Imam Syafi'i sebagai murid Imam Maliki tidak  berqunut pada saat shalat shubuh berjamaah. Dan suatu ketika Imam Maliki berqunut saat shalat subuh bersama Imam Syafi'i. Hal ini terjadi karena kedua Imam Besar tersebut saling menghormati.

Banyak karya sastra karya HAMKA antara lain Tenggelamnya Kapal Van der Wijck dan dalam bidang agama seperti Tafsir Al Azhar sangat terkenal. Kiprah HAMKA dalam perkembangan potik dan pergerakan nasional membuatkan turut berjyang demi kemerdekaan Republik Indonesia. Selain HAMKA aktif di MUI juga sebagai anggota dewan konstituante dari Partai Masyumi. Begitu besar jasanya bagi negara Indonesia sehingga diberikan gelar Pahlawan Nasional dan namanya diabadikan pada Kampus Universitas Muhammadiyah HAMKA Jakarta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun