Mohon tunggu...
Ompung Godang
Ompung Godang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pemerhati Masalah Sosial dan Pendidikan

Menulis, traveling, Dunia Sosial dan Pendidikan menjadi observasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Latar Belakang Sejarah Kurban pada Saat Idul Adha

16 Juni 2024   02:00 Diperbarui: 16 Juni 2024   06:50 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap tahun umat Islam senantiasa melaksanakan Qurban dengan menyembelih seekor sapi atau lembu untuk 7 orang dan seekor kambing atau domba atau kibas untuk 1 orang. Sementara di Kota Mekkah dan kota Madina dilaksanakan Qurban berupa unta untuk 7 orang dan kibas untuk 1 orang. Sehingga saat pelaksanaan ibadah haji penyembelihan hewan Qurban berlimpas yang dibetikan oleh warga Arab dan jamaah haji.

Sejarah penyembelihan hewan qurban ini bermuka saat Nabi Ibrahim AS diperintahkan Allah untuk menyembelih anaknya Nabi Ismail AS. Karena ketaqwaannya kepada Allah swt mereka melaksanakan perintah tersebut. Dan pada saat pisau  tepat berada dileher Allah swt mengganti Nabi Ibrahim AS menjadi seekor kibas dan inilah yang disembelih oleh Nabi Ibrahim AS. Sebagai bentuk ketaqwaan  mreka berdua adalah hamba Allah swt yang taat kepada Nya.

Untuk mengabadikan perustiwa ini ( Surat As Shaffat ayat 104-108 ), maka dijadikan sebagai peeintah melaksanakan Qurban setiap tahun pada saat Idul Adha. Tentunya umat Islam yang berqurban merupakan suatu wujud ketaqwaan dan ketaatan kepada Allah swt selaku Sang Kholiq dan Penguasa alam jagat raya ini. Upaya yang dilakukan umat Islam dengan cara membeli langsung hewan qurban atas kelebihan harta yang dimilikinya atau dapat pula dilakukan dengan cara menabung setisp bulan untuk meringankan pembelian hewan qurban tersebut. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun