Beberapa waktu lalu saya gak sengaja baca salah satu twit/x yang isinya kurang lebih, "jikapun dianggap fomo, maka ada 2 fomo yang seharusnya semakin banyak dilakukan orang: lari dan baca."
Kalau soal baca buku sih, dari kecil udah saya lakukan dan sampai detik ini secara berkala masih suka share buku apa saja yang saya baca di sosmed. Nah, soal lari, ini yang belum pernah saya tekuni serius dan terus terang saya suka sirik dengan teman-teman yang menekuni olahraga ini.
Walaupun belakangan banyak juga konten yang bikin geleng-geleng, yakni tentang seberapa mahal outfil lari seseorang, tapi selama orangnya beli pakai uang sendiri, gak modal utangan haha, dan selama dia semangat olahraga larinya, ya sah-sah saja.
Kebetulan sekali, awal bulan September ini saya pindah gym ke tempat yang fasilitasnya lebih lengkap. Jika di gym lama hanya ada 2 treadmill yang mana salah satunya rusak pula sehingga yang satu harus rebutan kalo mau pake, di tempat gym baru treadmillnya ada 8! Nah sejak awal ngegym di tempat baru ini, saya langsung jajal treadmillnya.
Target saya sekali datang harus jalan 5 km. Untuk yang berbobot hampir 90 kg kayak saya, jelas ini nggak mudah. Ya, kebanyakan jalannya sih jadinya sehingga jarak 5 km ini baru bisa saya tempuh dalam waktu hampir 1 jam.
Jelas beda banget sama teman-teman saya yang rata-rata lari 5 km hanya butuh waktu 30-40 menit. Tapi saya berproses, dari yang tadinya jarak 5km ditempuh dalam waktu 57 menit, trus menyusut ke 55 hingga 50 menit. Buat saya, ini pencapaian yang membanggakan mengingat betapa magernya saya selama ini.
DIAJAKIN IKUTAN PELINDO RUN
Salah satu teman saya -Ade, yang emang "tukang" lari kasih info event Pelindo Run and Ride 2024. Sekilas saya lirik, langsung saya menyatakan gak tertarik. "Mana sanggup lari 33 km mah!" kata saya waktu itu.
"Itu bisa diakumulasi," info Ade kemudian.
Barulah saya baca lagi ketentuannya. Wah iya, beneran bisa diakumulasi. Jarak pelaksanaan larinya pun antara 14 hingga 29 September 2024 alias 16 hari. Nah, untuk saya yang baru sanggup lari 5 km/hari itupun dengan pace yang keong, jelas berita ini membahagiakan haha.
Saya kemudian segera daftar dan untungnya gak lama kemudian diapprove sehingga keluarlah BIB/nomor dada (sesungguhnya istilah-istilah di dunia lari ini bener-bener baru saya ketahui ya baru-baru ini saja). Saya kebagian nomor R-3307052. Wuih, walaupun ini virtual run, saya udah kayak pelari betulan. Mirip temen-temen yang selama ini suka kasih lihat di sosmed mereka.
Ada beberapa hal yang saya pelajari dari teman saya yang lain -Yugo yang juga pelari, termasuk install aplikasi strava yang dipakai panitia untuk mentracking kegiatan lari yang saya lakukan. Ya, awalnya banyak bingungnya, termasuk apakah strava ini bisa dipakai kalau saya larinya hanya di treadmill?
Yugo bilang nggak bisa. Untuk meyakinkan, saya coba kontak panitia Pelindo, sayangnya sampai detik ini WA saya gak dibalas. Ya sudah, saya ikutin saran Yugo sajalah. Saya akan lari langsung di jalan!
PERCOBAAN PERTAMA, SABTU 14 SEPTEMBER 2024
Sejak subuh saya sudah bangun, otw ke tempat gym pake sepeda, nitip sepeda di sana dan mulai lari dari sekitaran simpang empat Jakabaring Palembang menuju sekitaran stadion Jakabaring.
Benarlah kata teman saya yang lain, kalau lari di treadmill dan langsung di jalan itu beda banget. Ada plus minusnya sih memang. Lari di jalan ya ngeri juga keserempet kendaraan, tapi emang terasa lebih fresh (ya selama gak sepapasan sama kendaraan yang knalpotnya bocor).
Dipercobaan pertama ini, saya berhasil menempuh jarak 5,26 km dalam waktu 53 menit. Mungkin karena saya lagi on fire ya hahaha, sorenya, saya coba lari lagi dengan rute di sekitaran Jakabaring Sport Center dan di percobaan kedua berhasil menempuh jarak 5,15 km dalam waktu 54 menit. Nah kok lebih lambat? Ya maklum, udah capek kayaknya apalagi ditambah seharian kerja juga haha.
Esok harinya di percobaan ketiga di Minggu pagi 15 September 2024, saya berhasil lari menempuh jarak 5,84 km dalam waktu 58:15 menit. Seninnya saya off karena puasa sunnah, dan lanjut lagi lari Selasa pagi di percobaan keempat dengan jarak 7:15 km dan waktu tempuh 1:13:21.
Wah sisa 10 km lagi sebelum saya menyelesaikan target! Makanya di hari Rabu saya lari dua kali lagi. Pagi harinya dapat 6,23 km dengan waktu tempuh 1:05:59 dan sisanya sore harinya di percobaan keenam sekaligus terakhir di 3,48 km dengan waktu 34:18 menit. Alhamdulillah total pencapaiannya yakni 33,22 km.
KEANEHAN DI KLASEMEN
Saya memantau klasemen sementara yang ada di situs pelindorunride.id dan di pagi hari tanggal 14 September itu saja, sekitar jam 7 pagi udah ada orang-orang yang menempuh jarak 74,44km! wow, ini orang hebat banget pikir saya.
Belakangan saya baru tahu para pelari ini bisa mulai lari sejak pukul 00:01 tengah malam demi mendapatkan posisi terbaik dan catatan waktu terbaik pula. Wajar sih, mengingat hadiah yang ditawarkan oleh Pelindo lumayan besar.
Tapi kemudian baru saya ketahui lagi, ada pula orang-orang yang berlaku curang dan sebetulnya pihak Pelindo pun sudah kasih peringatan jika ketahuan maka data pelari ini akan dihapus otomatis tanpa melakukan klarifikasi terlebih dahulu.
Lagi-lagi, karena saya anak baru di kegiatan lari semacam ini, maka semua informasi yang saya dapatkan ini saya cerna baik-baik. Bullshit deh kalau saya bilang, saya ikutan event ini gak ngeharapin medali. Ya jelas saya mau medalinya. Medali pertama olahraga lari dalam hidup saya yang sayangnya sepertinya sulit saya dapatkan.
Kenapa? Karena 10.000 medali ini dibagi ke dalam 4 kategori. Yakni Umum Run 33K, Pegawai Run 33K, Umum Ride 303K, Pegawai Ride 303K.
Dari percobaan lari di hari kedua aja sebetulnya saya udah pesimis dapet, mengingat peserta lari umum ini buanyak banget (konon jumlah pendaftar keseluruhan tembus 31 ribu orang). Ranking saya di klasemen biasanya di peringkat 3 ribuan. Di situsnya ada pula menu "Proyeksi Medali" dan nama saya sekalipun gak pernah masuk. Gila ya, event ini peminatnya buanyak banget, dan untuk pemula yang sebenar-benarnya pemula kayak saya, ya cuma terima nasip hahaha.
Yang saya hepinya sih, lewat akun instagramnya Pelindo juga mengumumkan kalau semua pelanggaran akan ditindak tegas. Wah, walau saya belum bisa dapat medali di ajang ini, paling gak saya harus akui peserta lain yang dapat adalah orang-orang memang berhak mendapatkannya. Bukan kayak si fulan ini, yang lari 25 km dalam waktu 35 menit dengan pace 1:23, ini beneran lari atau pake Nimbus 2000 sih? Hahaha.
Saya juga perhatiin netizen yang komen di akun IG Pelindo. Ada beberapa komen yang menarik sih, termasuk ada yang bilang, kemungkinan besar ada jokinya juga ajang ini. "Ada yang satu pelari tapi pake 5 smartwatch" hahaha. Seniat itu ya buat dapetin medali.
Well saya juga niat, tapi gak sampe hati untuk bohong juga sih.
PERBAIKAN KE DEPAN
Pada akhirnya, kesimpulan saya adalah ajang Pelindo Run & Ride ini bukan ajang pemula. Atau lebih tepatnya pemula kayak saya yang larinya masih ngap-ngapan dan sampe detik ini masih suka pegel dan menyut di beberapa bagian badan (terutama kaki).
Tapi, saya bener-bener beruntung ikutan virtul run Pelindo ini. Motivasinya benar-benar kerasa. Di puluhan tahun usia saya, gak pernah ada ceritanya saya lari sampe dua kali dalam sehari, loh! Haha. Butuh motivasi yang tinggi untuk saya melakukannya.
Walau begitu, saya harap di tahun mendatang Pelindo bisa lebih baik lagi dalam pelaksanaan. Yang suka curang gitu langsung blacklist aja. Kan saat daftar kudu masukin NIK ya? Nah deteksi dari sana. Ini periode pelaksanaan larinya 16 hari loh. Kalau jatah 2500 medali udah habis dalam waktu 2 sd 3 hari, ya bagi pelari pemula susah sih. (Ironisnya awalnya jatah pelari umum ini bisa dapat 6000 medali loh) Mending tahun depan walau virtual run tapi serempak aja. Dilaksanakan 1 hari, semua harus pake BIB (dengan cetak sendiri) jaraknya 20-30 km juga silakan, jadi terukur sih kalo yang lari para suhu.
Tapi event ini pasti akan gak serame sekarang kan dengan 31 ribu pendaftar? Jika yang kemudian bikin rame dan seru adalah pelari-pelari pemula kayak saya ini, kan? Jadi ya semoga nanti ada mekanisme yang jauh lebih baik di tahun mendatang biar lebih banyak pelari pemula yang kebagian euphoria medalinya.
"Jadi fix nih gak dapet medali?"
Sepertinya begitu. Walau ya mungkin ada harapan kalau jatah pelari pegawai yang jumlahnya sejauh ini baru 200-an orang dan sisa medalinya dialihkan ke pelari umum. Itu pun ya belum tentu saya kebagian sih. Tapi terlepas dari itu semua, sekali lagi terima kasih kepada Pelindo yang sudah menyelenggarakan ajang ini. Hikmahnya? saya jadi termotivasi ikutan ajang lari serupa tak lama lagi yang akan diselenggarakan di Palembang.
UPDATE 11 OKTOBER 2024
Kamis, 10 Oktober 2024 sekitar jam 18:00 Pelindo akhirnya mengumumkan daftar pemenang lomba lari dan sepeda yang diadakan. Herannya, gak lama kemudian postingan itu dihapus padahal udah banyak yang komen dan udah dishare ke IGS mereka pula. Sekitar sejam kemudian, akhirnya diunggah kembali. Dan, karena saya sempat SS pengumuman yang sebelumnya, saya jadi punya pembanding antara pengumuman yang lama dan baru. Untuk kategori umum tidak ada perubahan, tapi di kategori pegawai saya temukan perbedaan di 2 kategori.Â
Kalau menyimak pengumumannya, berbagai macam protes juga dilayangkan di kolom komentar. Salah satu teman saya yang dapat podium juga sudah melayangkan protes secara resmi ke panitia. Ya, walaupun ditulis keputusan tidak dapat diganggu gugat, tapi semoga saja protes dengan bukti-bukti resmi itu dapat ditindaklanjuti. Sebab jika emang terbukti ada kesalahan penilaian dan tidak dilakukan revisi, ya rasanya gak adil sih.
Nah saya sendiri, sebagai pelari hore gimana? ya selow sih. Sebagaimana yang saya tulis di atas, kalau ternyata ya penilaiannya seperti itu dan saya emang gak masuk proyeksi medali sejak awal. Ya sudah, dapat gak dapat medali gak pengaruh terhadap hidup ini juga sih. Hahaha, hidup tetap berjalan apa adanya. Beda kalau masuk kategori juara dan dicurangi, wah akan dikejar secara berpengaruh dengan jumlah hadiah yang diterima.
Dari hasil akhir proyeksi medali terlihat, kuota untuk run dan ride umum udah full. Masing-masing 2500 orang. Nah yang lari pegawai hanya ada 891 dan sepeda pegawai hanya 70. Jadi, ada sisa 4.039 medali yang "nganggur". Banyak yang komen soal ini tapi admin gak pernah merespon. Secara ini kan event besar ya. Anggarannya juga sangat besar. Pasti sejak awal udah disiapkan anggaran untuk bikin 10.000 medali. Katakanlah jika biaya 1 medali itu Rp.10.000 maka ada dana Rp.40.390.000 yang nggak kepakai. Nah kalau satu medali seharga Rp.20.000 berarti ada 80 jutaan dana yang tidak terpakai.
Terlepas jika saya akan dapat atau tidak medali jika kuota sisa 4.039 medali diberikan ke kategori umum, saya kira ada baiknya Pelindo menjelaskan apakah mereka memutuskan untuk mengalokasikan sisa medali ini ke umum, atau ya hanya mempersiapkan 5.961 medali saja sesuai hasil akhir. Semata-mata demi transparansi sih.
Saya menyimak berbagai macam komen nyinyir seperti ini.
Ingin rasanya saya respon langsung komen-komen ini, tapi rasanya buang energi. Komentar seperti gak usah banyak protes karena ini event gratisan, ya mau bayar atau gratisan seharusnya sama-sama dijalankan dengan baik. Seperti yang saya tulis di atas, saya yakin angarannya udah ada untuk 10 ribu medali. Jadi, sayang aja kan kalau nggak dimanfaatkan. Tapi jikapun memang dananya dapat ditarik kembali (alias bisa dibatalin 4000-an medali itu ke tukang yang bikin) dan pelindo dapat berhemat puluhan juta, ya itu juga bagus. Tapi setidaknya, tolong diinformasikan. Jika diinformasikan secara luas, di laporan pertanggungjawaban panitia ke perusahaan juga akan jelas kan pos-pos pengeluarannya.Â
Terlepas dari kekurangan event tahun ini, saya tetap mengucapkan terima kasih karena event ini memacu saya untuk lari lebih konsisten. Dan kalau tahun depan event ini diadakan lagi, saran saya cukup untuk kalangan terbatas/karyawan perusahaan saja. Jika masih butuh masyarakat umum untuk menggaungkan event ini (terbukti yang daftar 30an ribu katanya), maka harus dikasih proprorsi yang lebih adil sebab yang banyak ngeramaikan ya masyarakat umum. Terbukti kan dengan jumlah kuota umum yang full sedangkan yang lari pegawai hanya 891 dan yang sepeda lebih parah lagi hanya 70 orang.Â
Tata cara penilaiannya juga dibuat lebih ketat dan lebih jelas. Agar ke depan gak ada lagi protes-protes yang masuk sebab event ini sudah dijalankan dengan sedemikian baiknya. Bahkan mungkin mendekati sempurna.
UPDATE 14 OKTOBER 2024
Sabtu malam, Ade ngabarin kalau Pelindo sudah merilis daftar pasti penerima medali. Dan, sebagaimana harapan saya dan banyak pelari lain, akhirnya kuota penerima medalinya ditambah. Kuota lari dan pesepeda umum dari yang tadinya hanya masing-masing 2500, kini jadi 7272 untuk lari dan 2518 untuk sepeda.
Jadi total semua medali yang diberikan 10.751 alias lebih banyak dari info sebelumnya yang hanya 10.000 medali. Tinggal nanti menanti kapan medali dapat dibagikan dan diambil di tempat yang sudah disepakati. Terima kasih Pelindo, dan semoga tahun depan lebih baik pelaksanaannya terutama dalam hal komunikasi.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H