Mohon tunggu...
Haryadi Yansyah
Haryadi Yansyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

ex-banker yang kini beralih profesi menjadi pedagang. Tukang protes pelayanan publik terutama di Palembang. Pecinta film dan buku. Blogger, tukang foto dan tukang jalan amatir yang memiliki banyak mimpi. | IG : @OmnduutX

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Gemas Menghadapi Orang Tua Kolot di Film "La Luna"

11 Desember 2023   12:41 Diperbarui: 11 Desember 2023   18:24 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perseteruan. (Sumber gambar Clover Films/IMDB.)

La Luna (2023)

[Spoiler rate: 30-40%]

Sebagai tetua, Tok Hassan (Wan Hanafi Su) begitu berambisi menjadikan Kampong Bras Basah sebagai kampung paling Islami se-Malaysia.

Sebab itu dia membuat beberapa peraturan yang harus dipatuhi oleh segenap warga kampung. Halte bus antar laki-laki dan perempuan dibuat terpisah. Majalah yang dijual di warung, harus distabiloin dulu muka modelnya jika tak mengenakan jilbab.

Bahkan, Tok Hassan mengangkat langsung pemuda bernama Fauzi (Iedil Dzuhrie Alaudin) untuk dijadikan ustad/pimpinan masjid. Kenapa begitu? Supaya Tok Hassan dapat "menyetir" Fuazi termasuk melakukan sensor terhadap isi ceramahnya.

Poster film La Luna. (Sumber gambar Clover Films/IMDB.)
Poster film La Luna. (Sumber gambar Clover Films/IMDB.)
"Kenape bagian ni semua dicoret, Tok?" tanya ustad Fauzi saat menerima hasil revisi ceramah yang ia buat.

"Tak perlu banyak gurauan," jawab Tok Hassan singkat.

Ustad Fauzi menurut, sebab Tok Hassan begitu ditakuti oleh warga. Padahal, nggak ada yang salah dengan isi ceramahnya. Ia menambahkan sedikit guyonan agar ceramahnya terasa lebih segar.

Siapa yang paling sebal dengan segala aturan yang diterapkan oleh Tok Hassan? Ialah anak mudanya. Azura (Syumaila Salihin) terutama. Bayangkan, untuk musik yang dapat didengar oleh warga kampung pun harus berdasarkan persetujuan Tok Hassan.

Pemuda lain Yazid (Wafiy Ilham) juga pernah kena sidang. Perkara apa? Hanya karena Yazid gemar menggambar! Menurut Tok Hassan, itu perbuatan tercela! Ironis sih sebab di sisi lain Tok Hassan gemar sekali merokok. Rasanya, hampir tak pernah ada jeda untuk ia mengembuskan asap beracun itu dari mulutnya.

Salihin berkunjung. (Sumber gambar Clover Films/IMDB.)
Salihin berkunjung. (Sumber gambar Clover Films/IMDB.)

Pembeli pertama di La Luna. (Sumber gambar Clover Films/IMDB.)
Pembeli pertama di La Luna. (Sumber gambar Clover Films/IMDB.)

Kampung Bras Basah yang semula tenang, mulai bergejolak ketika Hanie (Sharifah Amani) memutuskan untuk balik kampung dan menempati rumah kakeknya yang sudah belasan tahun terbengkalai.

Tak hanya berpindah, namun Hanie juga mengubah fungsi rumah itu sekaligus menjadi toko. Bukan sembarang toko, tetapi Hanie menjual berbagai macam pakaian dalam wanita!

Apa yang salah dengan toko bernama La Luna yang ia buka itu? jelas tidak ada. Toh, semua wanita ya sehari-hari memakai celana dalam dan beha, kan? Tanpa berbelanja di toko Hanie, ibu-ibu kampung pun akan berbelanja kebutuhan itu di tempat lain.

Tapi tidak bagi Tok Hassan. Menurutnya, keberadaan toko Hanie ini membawa dampak buruk! jadilah, dengan segala upaya, Tok Hassan mengerahkan orang-orang untuk mengusir Hanie.

Tok Hassan saat
Tok Hassan saat "mendikte" ust Fauzi. (Sumber gambar Clover Films/IMDB.)

Tok Hassan yang gemar merokok. (Sumber gambar Clover Films/IMDB.)
Tok Hassan yang gemar merokok. (Sumber gambar Clover Films/IMDB.)

Salihin (Shaheizy Sam) kepala polisi ditugaskan untuk mengusir. Ustad Fauzi diminta membuat ceramah khusus untuk ngomporin warga agar membuat petisi agar Hanie segera hengkang.

Hal sederhana ini menjadi sedemikian pelik ketika Tok Hassan yang konservatif (baca: kolot) berhadapan dengan Hanie yang merasa apa yang ia buat tidak melanggar apa pun, termasuk syariat agama.

Lantas, apa yang kemudian terjadi pada perseteruan kedua orang ini?

* * *
La Luna termasuk tipe film yang sejak baca sinopsisnya pun kita akan paham bagaimana film ini akan diakhiri. Namun, saya tetap sengaja mendatangi bioskop dan menontonnya sebab film ini begitu banyak mendapatkan pujian. Terlebih, tema ceritanya yang memang sangat menarik!

Ada banyak isu yang diangkat di film ini. Perbedaan pendapat generasi boomer versus milenial yang begitu panas. Hubungan ayah dan anak antara Salihin dan Azura yang masuk masa puber, hingga kekerasan rumah tangga yang dialami Yam (Nadiya Nissa) yang dilakukan suaminya Pa'at (Hisyam Hamid).

Di depan La Luna. (Sumber gambar Clover Films/IMDB.)
Di depan La Luna. (Sumber gambar Clover Films/IMDB.)

Kehebohan penduduk di La Luna. (Sumber gambar Clover Films/IMDB.)
Kehebohan penduduk di La Luna. (Sumber gambar Clover Films/IMDB.)
Dengan durasi hampir 2 jam, film ini berjalan begitu solid. Skripnya bagus dan akting pemainnya begitu gemilang. Ya, terutama Wan Hanafi Su yang baru-baru ini perannya saya lihat di film Apprentice yang begitu pas memerankan sosok orang tua yang berpikiran sempit dan kolot (kalian harus nonton film ini untuk melihat bagaimana endingnya. Puas banget! hahaha).

Ditulis dan disutradarai oleh Raihan Halim, ini jadi film Malaysia pertama yang sengaja saya tonton di bioskop. Dengan kesederhanaan ceritanya, La Luna tampil begitu mengesankan.


Butuh pemikiran terbuka untuk menyaksikan film ini. Akuilah, orang-orang seperti Tok Hassan ini pasti dengan mudah ditemui di sekitar kita. Bisa jadi, banyak juga kalian yang beranggapan jika apa yang Tok Hassan perbuat itu masih lebih baik jika dikomparasi dengan dunia sekarang yang semakin menggila.

Tapi, cobalah dulu tonton film ini. Dan coba lihat, apakah kalian tetap akan memihak Tok Hassan atau malah berbalik ketika selesai menyaksikan filmnya.

Sajian yang apik!

Skor 9/10

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun