Walaupun buta, namun atas bakat dan keahliannya melakukan pengobatan akupuntur, dalam satu audisi Cheon Kyeong-Soo (Ryoo Joon-Yeol) terpilih untuk menjadi bagian tim pengobatan di istana, sekaligus menjadi tangan kanan langsung tabib istana Lee Hyung-Ik (Choi Moo-Sung).
Betapa senangnya Kyeong-Soo. Seumur-umur ia tak pernah menyangka dapat hidup dalam lingkungan istana. Apalagi, dengan gaji sebagai tabib, besar harapannya ia dapat mengobati adiknya yang mengalami kelainan jantung.
Tentu tak mudah awalnya, tabib istana lain iri dan kerap iseng kepadanya. Â Misalnya saja, saat tabib lain memerintahkannya untuk memisahkan semua bahan obat, rekan lainnya berkata, "dengan keadaanya itu, apa ia bisa melakukannya?"
Satu hal yang tidak mereka ketahui. Kyeong-Soo ternyata tidak buta sepenuhnya, melainkan ia dapat melihat jika malam hari dan tidak ada bantuan cahaya sedikit pun. Ya, persis burung hantu yang penglihatannya tajam walaupun tanpa bantuan cahaya.
Suatu hari, pangeran Sohyeon (Kim Sung-Cheol) pulang dari perjalanan panjang dari negeri Tiongkok. Kedatangannya disambut oleh raja Injo (Yu Hae-Jin) beserta segenap anggota kerajaan lain.
Hanya saja, pangeran Sohyeon rupanya menginginkan perubahan drastis dalam kepemimpinan ayahnya. Pangeran Sohyeon ini bersekutu dan lebih dekat dengan Tiongkok.
Ironisnya, tak lama dari ia mengemukakan ide itu, ia jatuh sakit. Tabib istana Hyung-Ik dan Kyeong-Soo diperintahkan untuk mengobati. Sialnya, saat membantu tabib istana dan ketika perlahan cahaya lilin di kamar pangeran habis, Kyeong-Soo baru sadar jika tabib bukannya mengobati melainkan membunuh pangeran!
Tabib jelas membunuh pangeran. Namun siapa orang di balik itu? apakah perdana menteri? atau putri Soyong Jo (Ahn Eun-Jin) yang kelihatan ingin menggantikan posisi ayahnya, sang raja yang memang sudah sakit-sakitan?
Jadilah, dengan segala keterbatasannya, Kyeong-Soo berusaha membuka tabir siapa dalang pembunuhan pangeran itu sekaligus membuktikan bahwa ia terbukti tak bersalah karena ia pun sempat menjadi tertuduh dari kejadian tersebut.
* * *
The Night Owl adalah karya debut dari sutradara An Tae-Jin yang meraih begitu banyak pujian dan penghargaan termasuk Film Terbaik dan Sutradara Pendatang Baru Terbaik di ajang Baeksang Award 2022 lalu.
Ceritanya memang bagus! Kisah pembunuhan di kalangan istana selalu saja menarik untuk diikuti, terlebih jajaran pemainnya pun mumpuni terutama Ryoo Joon-Yeol (A Taxi Driver, Reply 1988) yang berperan sebagai tabib buta yang atas aktingnya itu diganjar penghargaan Aktor Terbaik di Baeksang Award.
Walau begitu memang harus diakui cara penyelesaian kasus pembunuhan ini terasa terburu-buru. Jika dikembangkan lagi lebih dalam, rasanya The Night Owl ini akan semakin sempurna.
Namun, untuk sajian drama thriller bersetting kerjaan, The Night Owl ini patut ditonton bagi para penggemar film Korea. Saya sih suka, ya!
Skor 8,3/10
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H