Mohon tunggu...
Haryadi Yansyah
Haryadi Yansyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

ex-banker yang kini beralih profesi menjadi pedagang. Tukang protes pelayanan publik terutama di Palembang. Pecinta film dan buku. Blogger, tukang foto dan tukang jalan amatir yang memiliki banyak mimpi. | IG : @OmnduutX

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Konektivitas Pembayaran dan Dampaknya dalam Industri Pariwisata

20 Juni 2023   16:05 Diperbarui: 20 Juni 2023   16:14 521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Begitupun sebaliknya, saat wisatawan mancanegara datang ke Indonesia, jelas mereka akan berbelanja lebih banyak dengan adanya beragam metode pembayaran terutama lagi yang kini mulai banyak digunakan yakni dompet digital.

Tercatat sebanyak 5.889.031 wisatawan mancenegara yang datang ke Indonesia sepanjang tahun 2022. Sebuah angka yang menggembirakan sebab setahun sebelumnya, akibat dampak covid Indonesia hanya didatangi 1,5 juta wisatawan saja.

Yang membahagiakan lagi, dari jumlah total wisatawan di sepanjang 2022, sebanyak 2,4 jutanya adalah wisatawan asal Asia Tenggara. Jadi, hampir 50% wisatawan yang datang ke Indonesia itu berasal dari negara-negara yang tergabung di ASEAN.

Makanya, potensi besar ini harus dijembatani dan terus diperkuat. Kebayang kan saat mau belanja sesuatu di gerai yang ada di negara ASEAN dan kita dapat menggunakan sistem pembayaran yang sama, semudah saat kita berbelanja di toko yang ada di sekitar rumah kita?

KONEKTIVITAS ANTARNEGARA DI ASEAN

Betapa senangnya saya saat tahu jika Bank Indonesia bersama beberapa bank sentral dari negara ASEAN lainnya bersemangat untuk mendorong konektivitas dan keterhubungan antarnegara dalam hal pembayaran ini dalam sebuah projek besar cross border transaction di mana salah satunya disebut dengan Regional Payment Connectivity (RPC).

Di momentum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang diselenggarakan di Bali pada November 2022 lalu, Bank Indonesia bersama Bank Negara Malaysia (BNM), Bangko Sentral Ng Pilipinas (BSP), Monetary Authority of Singapore (MAS), dan Bank of Thailand (BOT) menandatangi Nota Kesepahaman (NK) Kerja Sama Konektivitas Pembayaran Kawasan.

Dari 10 negara anggota ASEAN (Association of South East Asian Nation) memang baru 5 negara yang mendatangi Nota Kesepemahaman itu. 

Namun, ke depan Brunei, Kamboja, Laos, Myanmar dan Vietnam tentu saja diharapkan dapat bergabung sehingga dapat ikut serta mendorong percepatan pemulihan ekonomi dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif.

Desain oleh Haryadi Yansyah
Desain oleh Haryadi Yansyah

Kebayang ya, jika kelak mau jalan-jalan ke Malaysia atau Thailand. Tidak perlu lagi repot mempersiapkan Ringgit atau Baht. Begitu turun dari bandara, kita sudah bisa mengakses segala macam moda transportasi dengan pembayaran menggunakan QR Code beserta konversi kurs yang kompetitif bahkan lebih baik ketimbang menukarkan uang di money changer.

Begitu sampai di kota, bayar penginapan atau bahkan beli makanan di gerobak pinggir jalan pun sudah bisa menggunakan dompet digital. Untuk Palembang yang belum menjadi tujuan utama pariwisata saja, pengunjung sudah dengan mudah menemukan gerai atau kedai yang menyediakan metode pembayaran menggunakan QR Code.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun