Mohon tunggu...
Haryadi Yansyah
Haryadi Yansyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

ex-banker yang kini beralih profesi menjadi pedagang. Tukang protes pelayanan publik terutama di Palembang. Pecinta film dan buku. Blogger, tukang foto dan tukang jalan amatir yang memiliki banyak mimpi. | IG : @OmnduutX

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Mengulik Serangan Santet dalam Serial "Teluh Darah"

13 Mei 2023   13:30 Diperbarui: 13 Mei 2023   13:32 768
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bondan saat merasa ada yang aneh di matanya. Sumber IMDB.

Wah keren banget!

Sebetulnya sejak awal tayang saya sudah dengar berbagai pujian terhadap serial besutan sutradara Kimo Stamboel (Rumah Dara, Ratu Ilmu Hitam) ini. Namun, saya berusaha sabar hingga keseluruhan episode yang berjumlah 10 itu betul-betul tayang di Disney.

Risikonya gede memang. Accidentally saya terkena spoiler saat scroll di IG dan lihat ada komen yang "menyembul" (padahal udah sengaja gak diklik postingannya biar gak baca ulasannya).  Sangat menyebalkan dan rasanya bikin pingin ngamuk huaaaa. Tapi ya sudah, walau efek kejutannya ternodai namun saya masih penasaran dan ingin menuntaskan hingga akhir.

Berusaha menangkal teluh. Sumber IMDB.
Berusaha menangkal teluh. Sumber IMDB.
Soal santet dan teluh ini.... apa ya, bisa dibilang juga cukup "akrab" di kehidupan saya dan keluarga. Sebagaimana yang dialami oleh keluarga Bondan dan Ahmad, kami sekeluarga juga pernah berjuang untuk dapat lepas dari "kiriman-kiriman" itu sehingga sedikit banyak, saat menonton, saya merasa related.

Di ending memang ada plothole yang begitu besar. Namun, masih dapat dimaafkan sebab ceritanya solid sejak awal dan akting para pemainnya bagus-bagus!

Banyak ulasan yang menyebutkan Mikha Tambayong "merusak" serial ini. Bagi saya pribadi, iya memang ada banyak adegan yang emosinya terasa kurang lepas. Namun nggak yang buruk sekali juga, sih. Masih oke. Mungkin juga ia sengaja dipilih sebab ada beberapa adegan panas yang harus ia lakukan dengan lawan mainnya yang untungnya menjadi suaminya sendiri di kehidupan nyata.


Saya juga setuju jika pemain pendukungnya begitu gemilang. Nggak ada tokoh yang bikin jelek. Bahkan saya kepikiran, "ternyata Indonesia banyak banget ya aktor yang keren!"

Oh ya, mengaitkan peristiwa nyata tentang pembantaian orang-orang yang dianggap memiliki ilmu hitam di Bayuwangi menjelang akhir 90-an juga bagus. Sehingga serial ini terasa lebih kaya.

Dengan adanya Teluh Darah ini, semakin optimis dengan film Indonesia. Benarlah, jika diberikan wadah yang tepat, Indonesia nggak kalah dalam menciptakan serial yang bagus seperti negara lain.

Skor 8,6/10

Penulis bagian dari Kompal.
Penulis bagian dari Kompal.
 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun