Begitu miris keadaan Ratu Anne (Olivia Coldman). Di tengah usianya yang semakin tua, ia tak punya anak untuk dijadikan penerus. 17 kali mengandung, semua berakhir tragis. Ada yang meninggal di perut, ada juga yang tak mampu bertahan pasca sesaat setelah dilahirkan.
Untuk menghibur diri, Ratu Anne memelihara 17 kelinci yang bahkan ia tempatkan di kamar utamanya.
Sebetulnya, Anne tak sepenuhnya sendirian. Di sampingnya ada Sarah (Rachel Weisz) teman masa kecil yang paling mengerti dirinya. Di istana, hanya Sarah yang berani bersikap tegas kepada Anne yang notabene ratunya.
Anne yang emosinya seringkali labil, kekanakan dan manja, hanya bisa takluk kepada Sarah. Sayangnya, Sarah memanfaatkan ketergantungan Anne ini untuk berbuat sekehendak hati yang berkaitan dengan kerajaan Inggris.
Saat itu, tengah berlangsung periode peperangan antara Inggris dan Perancis. Sebetulnya, sinyal-sinyal Perancis yang ingin menyerah dan berdamai sudah tampak. Namun, Sarah begitu berambisi untuk terus berperang.
Padahal, perang butuh banyak biaya. Alhasil, pajak tanah rakyat dinaikkan. Dan ini yang menjadi pertentangan dewan istana lainnya, terlebih lagi bagi salah satu opisisi bernama Harley (Nicholas Hoult).
Namun, ratu sering kali tak berkutik jika Sarah sudah "bertahta". Jelas terlihat ratu tak ubahnya seperti boneka yang berada di bawah kendali Sarah. Padahal, peperangan ini juga bukan tanpa risiko sebab suami Sarah sendiri termasuk orang yang berada di garda terdepan pertempuran.
Situasi politik dalam istana sedikit berubah saat Abigail (Emma Stone), sepupu jauh Sarah tiba di istana dan meminta pekerjaan. Abigail yang mulanya wanita terhormat mau tak mau menerima apapun pekerjaan di istana, termasuk mengosek lantai.