Butuh usaha yang tak mudah bagi Lib Wright (Florence Pugh) untuk melakukan perjalanan dari London menuju kediaman O'Donnell di sebuah desa kecil di Irlandia.
Jaraknya sedemikian jauh. Apalagi saat itu di tahun 1859 belum ada pesawat. Jadilah, Lib harus naik kereta api, menyeberang menggunakan kapal laut disambung kereta kuda sebelum kemudian tiba di tujuan.
Kehadiran Lib sebagai seorang perawat rupanya atas permintaan komite desa yang terdiri dari pimpinan desa hingga pimpinan gereja. Misi utamanya untuk melakukan pengamatan terhadap Anna O'Donnell (Kla Lord Cassidy) seorang remaja yang dianggap memiliki keistimewaan.
Anna merupakan anomali medis. Bagaimana tidak, sudah terhitung 4 bulan ia tidak memakan apapun. Namun, gadis kecil itu masih sehat.
"Sungguh tidak masuk akal," ujar Lib saat diberitahu kondisi Anna awal mulanya.
Lib meyakini bahwa tidak ada manusia yang dapat bertahan hidup tanpa makan selama itu. "Sudah pasti dia diam-diam memakan sesuatu!" ujar Lib lagi. Merasa permintaan komite sebagai banyolan, Lib tadinya sudah mau langsung pulang ke London.
Namun, komite meminta Lib untuk melakukan pengawasan setidaknya selama 2 minggu ke depan. Pengawasan itu dilakukan 24 jam bergantian dengan seorang suster dari gereja.
"Jika memang kau merasa dia melakukan kebohongan, maka buktikanlah," ujar tetua desa kepada Lib.
Di tengah euforia warga yang menganggap apa yang dialami oleh Anna itu sebuah keajaiban, Lib berusaha melakukan pengawasan dan pengecekan secara fisik. Tantangannya tak hanya itu, Lib juga harus berhadapan dengan Will Byrne (Tom Burke) seorang wartawan yang ingin menulis kisah tentang Anna.
Tapi tentu saja tak mudah bagi Lib berbagi cerita. Jangankan kepada seorang jurnalis, kepada suster yang sama-sama melakukan pengamatan saja, mereka diminta untuk tidak saling bicara.
Saat melakukan pengamatan, Lib dengan tekun mencatat setiap temuan termasuk kondisi fisik Anna. Satu yang seharusnya tidak ia lakukan sebab ia tak diberi kewenangan memeriksa kesehatan fisik Anna sebab sudah ada dokter lain yang melakukannya.
Jadi, demi mendapatkan kebenaran, Anna mulai melakukan pendekatan. Tak mudah memang, apalagi pihak keluarga terutama sang ibu Kitty O'Donnell (Niamh Algar) begitu protektif.
Namun, saat perlahan kebenaran terkuak, apa yang terjadi pada Anna sungguh mencengangkan dan mengangetkan. Ada alasan besar di balik kenapa Anna tidak makan selama 4 bulan itu dan alasan lain pula yang kemudian menjelaskan kenapa Anna tetap sehat walaupun tubuhnya lemas. Apa yang sebenarnya terjadi?
* * *
Untuk sebuah sajian misteri, The Wonder berjalan cukup lambat. Pondasi ceritanya dibangun perlahan namun semakin lama intensitas kengeriannya semakin naik walaupun The Wonder tak bisa juga disebut film horor.
Saya cukup menikmati film ini. Dengan lanskap pedesaan di pedalaman Irlandia, setting rumah dan kostum yang menarik dan tentu saja ide dasar ceritanya yang mencengangkan.
Akting para pemainnya apik. Terutama Florence Pugh yang menjadi tokoh sentralnya. Aktris yang 2020 lalu mendapatkan nominasi lewat film Little Women ini bisa jadi akan mendapatkan nominasi yang sama lewat film The Wonder ini.
Untuk kejutan ceritanya, bisa jadi memang sebagian penonton akan dengan mudah menebak. Begitu pun saya pada awalnya. Namun, apa yang dapat saya tebak rupanya hanya sekeping kecil bagian saja. Tetap saja saya kaget dengan misteri utama terkait kehidupan Anna ini. Untungnya, akhir kisah film ini dapat dibilang menyenangkan untuk diketahui.
Bagi yang suka dengan film bertema serupa, The Wonder dapat disaksikan di Netflix, ya!
Skor 8,4/10
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H